Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan di awal pekan ini. Tekanan IHSG didorong aksi jual investor lokal dan bursa Asia melemah.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (27/3/2017), IHSG merosot 25,93 poin atau 0,47 persen ke level 5.541,20. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,71 persen ke level 919,75. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 205 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 114 saham menguat dan 105 saham diam di tempat. Di awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.567,43 dan terendah 5.531,32. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 297.383 kali dengan volume perdagangan 11,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,3 triliun. Meski IHSG melemah, investor asing cenderung melakukan aksi beli mencapai Rp 390 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.302.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham keuangan turun 1,22 persen, dan pimpin pelemahan IHSG. Sedangkan sektor perdagangan tergelincir 0,85 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,83 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TIRT naik 24,37 persen ke level Rp 296 per saham, saham MARI mendaki 22 persen ke level Rp 1.220 per saham, dan saham ASBI menguat 17,02 persen ke level Rp 330 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ARII turun 23,35 persen ke level Rp 302 per saham, saham FISH merosot 20,90 persen ke level Rp 2.650 per saham, dan saham OKAS tergelincir 8,45 persen ke level Rp 65 per saham.
Bursa Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,68 persen ke level 24.193, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,61 persen ke level 2.155,66.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,44 persen ke level 18.985, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul indeks saham Shanghai melemah 0,08 persen ke level 3.266,96, indeks saham Singapura merosot 0,51 persen ke level 3.126, dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,26 persen ke level 9.876.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, IHSG alami tekanan didorong aksi ambil untung lantaran IHSG sudah menguat sejak Kamis kemarin.
Selain itu, dari eksternal pelaku pasar mencermati langkah selanjutnya dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump usai pengajuan anggaran layanan kesehatannya gagal di legislatif. "Pasar belum tahu, apakah akan diajukan kembali," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.