Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia bergerak naik pada perdagangan Selasa pekan ini karena investor mengabaikan kekecewaan mereka akan kemampuan pemerintah AS untuk mereformasi undang-undang kesehatan.
Mengutip CNBC, Selasa (28/3/2017), Indeks Nikkei Jepang naik 0,82 persen setelah sehari sebelumnya terpuruk hingga 276 poin atau 1,44 persen.
Indeks ASX 200 Australia juga menguat 1,02 persen didukung oleh saham-saham sektor energi yang mampu naik 1,22 persen.
Advertisement
Di Korea Selatan, Indeks Kospi naik 0,28 persen setelah negara tersebut melaporkan bahwa pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan 2,4 persen.
Baca Juga
Berbeda, indeks Shanghai China melemah 0,09 persen dan Shenshen tergelincir 0,1 persen. Untuk indeks Hang Seng naik 0,61 persen.
Pelaku pasar telah mengabaikan kekecewaan mereka akan reformasi ekonomi di AS. Kekecewaan tersebut telah dilampiaskan pada perdagangan sehari sebelumnya atau pada Senin kemarin. Presiden ASÂ Donald Trump dianggap tak mampu memberikan pengaruh yang besar ke parlemen.
"Tetapi sentimen negatif dari Trump tidak akan menempel selamanya di bursa Asia," jelas Kepala Analis IG, Chris Weston.
Di Amerika Serikat (AS) sendiri, pasar masih kecewa dan mendorong pelemahan Wall Street. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 45,74 poin atau 0,22 persen ke angka 20.550,98. S&P 500 kehilangan 2,39 poin atau 0,10 persen ke level 2.341,59.
Dalam beberapa minggu terakhir ini, pelaku pasar sepertinya khawatir dengan rencana kerja dari Trump. Belum ada janji-janji kampanye di sektor ekonomi yang benar-benar terwujud, termasuk reformasi pajak dan juga pembangunan infrastruktur.
Bahkan untuk rencana reformasi tunjangan kesehatan dengan mengubah Obamacare, Trump tidak mendapat dukungan dari partainya sendiri yaitu Partai Republik sehingga gagal mengumpulkan cukup suara pada Jumat lalu.
Kegagalan ini membuat pelaku pasar kecewa dan melakukan aksi jual sehingga mendorong Wall Street ke level yang lebih rendah. (Gdn/Ndw)