Jelang Tutup Pekan, Laju IHSG Bakal Tertekan

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal tertekan pada perdagangan saham jelang akhir pekan. IHSG diperkirakan bergerak di support 5.510 dan resistance 5.600.

"Diperkirakan tekanan aksi jual di akhir pekan dan akhir bulan akan cukup terasa dengan range pergerakan 5.510-5.600," kata Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi. di Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Pada perdagangan kemarin, IHSG menguat tipis. IHSG ditutup menguat 0,44 poin atau 0,01 persen ke 5.592,95. Penguatan IHSG ditopang oleh aksi beli investor asing.

"Aksi beli investor asing yang tercatat net buy Rp 153,04 miliar melanjutkan tren positif pembelian asing pada bulan ini menjadi salah satu dorongan positif IHSG," ungkap dia.

Penopang IHSG yakni penguatan harga minyak. Lalu, juga ditopang oleh penguatan harga komoditas logam. "Komoditas logam masih tercatat naik 9 persen pada kuartal pertama tahun ini," pungkas dia.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif. Adapun rentang IHSG yakni di support 5.567 dan resistance 5.620.

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA), PT Timah Tbk (TINS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis 30 Maret 2017, IHSG mampu naik tipis 0,44 poin atau 0,01 persen ke level 5.592,95. Indeks saham LQ45 melemah 0,05 persen ke level 929,52. Sebagian besar indeks saham acuan kompak berada di zona merah.

Ada sebanyak 154 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 171 saham melemah dan 98 saham diam di tempat. IHSG sempat berada ke level tertinggi 5.592,92 dan terendah 5.555,36.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 361.661 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,6 triliun. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 147 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.316. (Amd/Gdn)