Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Meski demikian, pelaku pasar dapat melakukan akumulasi beli ketika terjadap penurunan IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG terkonsolidasi wajar usai berhasil mencetak level rekor baru. Ini ditunjang dari aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham. Selain itu, harga komoditas kembali menguat menjadi salah satu faktor penunjang kenaikan IHSG.
“Masa konsolidasi wajar yang ditunjukkan dengan pola tekanan terbatas. Ini dapat dijadikan momentum melakukan akumulasi beli dengan pola investasi jangka panjang,” ujar William dalam ulasannya, Jumat (7/4/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.592-5.688 pada Jumat pekan ini. Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan IHSG berpeluang koreksi wajar yang didorong aksi ambil untung. Menjelang akhir pekan ini, ada sejumlah sentimen pengaruhi IHSG antara lain rilis cadangan devisa pada Maret 2017 yang diperkirakan kembali naik mencapai US$ 120 miliar.
“Sedangkan dari global ada rilis data manufaktur Inggris dan data ketenagakerjaan Amerika Serikat terutama sektor non pertanian) yang akan gerakkan pasar,” ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com.
Bima memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.637-5.708. Untuk rekomendasi saham, Bima memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA). Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Pada perdagangan saham Kamis kemarin, IHSG naik tipis 3,25 poin atau 0,05 persen ke level 5.680,23. Ini juga merupakan level tertinggi IHSG. Investor asing masih melakukan aksi beli tercatat Rp 276 miliar pada perdagangan saham kemarin. Sepanjang 2017, aksi beli investor asing mencapai Rp 9,9 triliun.