Sukses

Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 3,7 Triliun

PT Adhi Karya Tbk mencatatkan kontrak baru terbesar pada Maret berasal dari apartemen

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 3,7 triliun pada Maret 2017. Pertumbuhan kontrak itu naik 59,6 persen dibandingkan Maret 2016 sebesar Rp 2,3 triliun.

Perseroan memperoleh kontrak baru pada Maret 2017 antara lain struktur apartemen Pancoran Riverside sebesar Rp 435 miliar, design and build pembangunan rumah susun Nagrak Tower 6-10, Jakarta Utara sebesar Rp 215,4 miliar.

Kemudian revitalisasi pabrik gula Mojo, Sragen sebesar Rp 204,5 miliar, design and build pembangunan rumah susun di Jalan Rorotan IV, Cilincing, Jakarta Utara sebesar Rp 177,8 miliar, dan apartemen Mardhika Park, Tambun sebesar Rp 167,8 miliar.

Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Maret 2017 antara lain lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 94,4 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Demikian mengutip keterangan tertulis, Jumat (7/4/2017).

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi, kontrak baru terdiri Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 41,6 persen, dan swasta atau lainnya sebanyak 33,2 persen.

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 71,7 persen, proyek jalan dan jembatan 16,8 persen dna proyek infrastrruktur lainnya 11,5 persen.

PT Adhi Karya Tbk mengincar kontrak baru sebesar Rp 21,6 triliun pada 2017. Dilihat dari sumber dana, rencana perolehan kontrak baru perseroan terdiri atas APBN, APBD sebesar 38,7 persen, BUMN sebesar 34,4 persen, dan proyek swasta lainnya 26,9 persen.

Sedangkan dari tipe pekerjaan, target perolehan kontrak baru berasal dari pekerjaan gedung sebesar 39,3 persen, jalan dan jembatan sebesar 12,3 persen, dermaga sebesar 4 persen dan infrastruktur lainnya 44,5 persen.

PT Adhi Karya Tbk menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 14 triliun pada 2017. Sedangkan laba bersih sebesar Rp 505 miliar. Perseroan menganggarkan belanja modal Rp 5,3 triliun pada 2017.