Liputan6.com, London - Saham induk usaha United Airlines yaitu United Continental turun hampir enam persen pada pra pembukaan perdagangan saham.
Tekanan terhadap saham United Airlines lantaran ada video penumpang maskapai itu yang dipaksa turun imbas kondisi pesawat yang overbooked atau kelebihan penumpang. Demikian mengutip laman CNN Money, Selasa (11/4/2017).
Sebelumnya saham United Airlines naik 0,9 persen pada awal pekan. Namun momentum berubah ketika video menunjukkan penumpang yang dipaksa turun dari pesawat dengan penerbangan nomor 3411 di bandara internasional Chicago O'Hare pada Minggu 9 April 2017.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa penumpang merekam insiden tersebut, dan mengunggah di media sosial. Dalam video tersebut ada tiga petugas yang menyeret penumpang, dan sementara penumpang lain protes.
Akibat insiden itu, CEO United Oscar Munoz pun mengeluarkan pernyataan meminta maaf. Namun analis menilai kalau perseroan gagal menenangkan banyak pelanggan. Insiden tersebut pun menjadi sorotan di media sosial.
Seperti diketahui, maskapai penerbangan komersial Amerika Serikat, United Airlines, memaksa seorang penumpangnya meninggalkan kursi dan turun dari pesawat dengan nomor penerbangan 3411.
Padahal, pesawat itu bersiap lepas landas dari Chicago ke Louisville, Kentucky. Insiden itu berlangsung pada Minggu 9 April 2017 waktu setempat.
Peristiwa tidak menyenangkan yang dilakukan pihak United Airlines itu terjadi demi memberikan kursi bagi empat karyawan mereka. Sementara, kondisi pesawat pada saat  kelebihan penumpang.
Sebagai gantinya, empat orang penumpang yang dipilih secara acak menggunakan sistem komputer diminta secara sukarela untuk meninggalkan kursi dan turun dari pesawat. Meski mereka telah lebih dulu melakukan pemesanan kursi serta sudah duduk di dalam pesawat yang siap terbang itu.