Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (20/4/2017), IHSG turun 11,21 poin atau 0,20 persen ke level 5.595,30. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,14 persen ke level 922,71. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Ada sebanyak 213 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 119 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 93 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.619,36 dan terendah 5.590,03. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi 300.451 kali dengan volume perdagangan 11,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,5 triliun.
Baca Juga
Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 1,34 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.316.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 2,1 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,45 persen. Sektor saham konstruksi melemah 1,1 persen, sektor saham tambang tergelincir 0,80 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,60 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BMSR naik 32,50 persen ke level Rp 106 per saham, saham YPAS melonjak 24,38 persen ke level Rp 995 per saham, dan saham NIKL mendaki 14,29 persen ke level Rp 3.600 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BBLD turun 13,07 persen ke level Rp 765 per saham, saham ARII merosot 10,59 persen ke level Rp 304 per saham, dan saham KOIN turun 9,15 persen ke level Rp 298 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,97 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham Korea Selatan Kospi menguat 0,50 persen ke level 2.149,15, indeks saham Shanghai mendaki 0,04 persen ke level 3.172 dan indeks saham Singapura melonjak 0,37 persen ke level 3.137.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,01 persen ke level 18.430 dan indeks saham Taiwan melemah 0,08 persen ke level 9.632.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih alami konsolidasi wajar. "Ada tekanan dari bursa regional dan global, serta fluktuaktif harga komoditas," ujar William.
Meski demikian, William menilai investor asing masih melakukan aksi beli. Ini menunjukkan investor asing masih agresif.
Â
Â
Â