Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Namun, investor asing masih masuk ke pasar saham Indonesia.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (3/5/2017), IHSGÂ melemah 28,44 poin atau 0,50 persen ke level 5.647,36. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,45 Â persen ke level 936. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 244 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 93 saham menguat dan 94 saham lainnya diam di tempat. IHSGÂ sempat berada di level tertinggi 5.686,82 dan terendah 5.647,32.
Advertisement
Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Tercatat total frekuensi perdagangan saham sekitar 267.434 kali dengan volume perdagangan 9,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,3 triliun.
Baca Juga
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 291 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.305.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,63 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,01 persen. Sektor saham tambang merosot 2,26 persen, dan catatkan penurunan terbesar.
Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 1,42 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 1,37 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN naik 35 persen ke level Rp 108 per saham, saham MINA melonjak 25 persen ke level Rp 300 per saham, dan saham VINS mendaki 19,59 persen ke level Rp 354 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham NAGA melemah 28,74 persen ke level Rp 124 per saham, saham INTA merosot 21,33 persen ke level Rp 354 per saham, dan saham IBST tergelincir 12,66 persen ke level Rp 2.000 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi pada Rabu pekan ini. Indeks saham Shanghai merosot 0,27 persen ke level 3.135,35. Sedangkan indeks saham yang menguat yaitu indeks saham Singapura naik 0,74 persen ke level 3.234 dan indeks saham Taiwan mendaki 0,14 persen ke level 9.955.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan saat ini cenderung sepi sentimen di pasar saham. Pelaku pasar sudah merespons dari kinerja kuartal I 2017. Selain itu, data ekonomi seperti inflasi April 2017 pun rilis.
"Dalam negeri tidak banyak sentimen. Rilis inflasi sudah lewat. Ekspektasi (kinerja) sudah sesuai. Pasar sudah price in dari rilis kinerja. Bursa global juga bervariasi," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com.
Namun, dari eksternal yaitu ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara, serta hasil pemilihan Presiden Prancis menurut Reza masih dicermati pelaku pasar. "Secara psikologis laju IHSG konsolidasi. Pasar masih wait and see terhadap sentimen yang ada," kata Reza.
Â
Â
Â