Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini didorong rilis data ekonomi Indonesia. Tercatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen pada kuartal I 2017.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Jumat (5/5/2017), IHSG naik 12,81 poin atau 0,23 persen ke level 5.682,25. Indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen ke level 944,37. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sekitar 165 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 138 saham menguat sehingga mendukung penguatan IHSG. 103 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Transaksi perdagangan saham tercatat 237.150 kali dengan volume perdagangan 5,1 miliar saham. Nilai transaksi harian sekitar Rp 3,8 triliun.
Baca Juga
Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 281,94 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.330.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang, aneka industri, infrastruktur dan keuangan.
Sektor saham barang konsumsi naik 1,09 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi mendaki 0,90 persen, sektor saham perdagangan naik 0,70 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,59 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham CLEO naik 69,57 persen ke level Rp 195 per saham, saham BVIC menguat 24,72 persen ke level Rp 222 per saham, dan saham MINA melonjak 24,60 persen ke level Rp 466 per saham.
Selain itu, saham-saham yang melemah antara lain saham TALF tergelincir 22,52 persen ke level Rp 234 per saham, saham HOME merosot 14,50 persen ke level Rp 224 per saham, dan saham GEMA turun 12,08 persen ke level Rp 466 per saham.
Di bursa Asia, sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,23 persen ke level 24.379, indeks saham Shanghai melemah 0,78 persen ke level 3.103, indeks saham Singapura melemah 0,36 persen ke level 3.217, dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,53 persen ke level 9.914.
Analis menilai, rilis data pertumbuhan ekonomi akan pengaruhi IHSG pada Jumat pekan ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen di kuartal I 2017 (Year on Year). Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, ada beberapa hal yang mendorong pertumbuhan ekonomi di kuarta I 2017 tersebut.
"Harga komoditas nonmigas di pasar internasional di kuartal I secara umum meningkat. Misalnya beras, kedelai, daging, teh dan lainnya. Komoditas tambang bijih besi, aluminium, bijih tembaga juga mengalami kenaikan," jelas dia di Jakarta, Jumat (5/5/2017).
Kondisi perekonomian global di periode tersebut juga secara umum terus meningkat. Di luar itu, ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia pada umumnya juga membaik.
Dalam laporan PT DBS Indonesia, Indonesia menurut konsensus Bloomberg, pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,1 persen. Data pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2016 mencapai 4,94 persen.
Sebelumnya Analis PT NH Korindo Securities Bima Setiaji menuturkan, data pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan naik menjadi 4,97 persen secara year on year (YoY). Ia menilai, selama data pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas kuartal IV 2016 sebesar 4,94 persen maka pelaku pasar akan respons positif.
“Rilis data ekonomi yang bagus maka IHSG berpeluang menguat, dan sebaliknya,” ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 5 Mei 2017.