Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan indeks saham S&P 500 tergelincir usai catatkan penguatan ke level tertinggi.
Sementara itu, Apple menjadi perusahaan AS pertama kali yang mencatatkan kapitalisasi pasar saham di atas US$ 800 miliar. Kinerja keuangan perusahaan AS dan Emmanuel Macron yang memenangkan pemilihan Presiden Prancis telah memberikan kepercayaan diri investor. Namun, valuasi saham AS lebih mahal.
Investor juga masih fokus dan berharap Presiden AS Donald Trump dapat memangkas pajak perusahaan dan individu.
"Laba perusahaan meningkat dan potensial reformasi pajak menjadi peranan besar. Mengapa Anda menjual saham jika nanti mendapatkan pemotongan pajak," ujar Bruce Bittles, Chief Invesment Strategist Robert W.Baird and Co, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (10/5/2017).
Baca Juga
Penguatan indeks saham acuan juga didorong saham Apple. Saham Apple naik 0,64 persen ke level US$ 153,99 sehingga mendorong kapitalisasi pasar saham menjadi US$ 802,0 miliar. Untuk pertama kalinya, perusahaan AS sentuh kapitalisasi pasar saham di atas US$ 800 miliar. Investor optimistis perusahaan dapat meluncurkan model dengan fitur terbaik saat perayaan 10 tahun iPhone.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, (Rabu pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 0,17 persen ke level 20.975,78. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,10 persen ke level 2.396,92. Indeks saham Nasdaq naik 0,29 persen ke level 6.120,59.
Sejumlah saham juga catatkan penguatan. Saham Electronic Arts naik 3,9 persen. Saham Valeant Pharmaceuticals melompat 24 persen usai perseroan catatkan untung pertama kali.
Kemudian 4 ddari 11 sektor saham indeks S&P 500 cenderung naik dipimpin sektor saham konsumen.
Volume perdagangan saham tercatat 6,7 miliar saham di wall street. Volume perdagangan saham itu sesuai dengan rata-rata harian dalam 20 sesi.
Advertisement
Â