Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung mendatar pada perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG diperkirakan akan bergerak pada support 5.636 dan resistance 5.710.
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan kemarin, IHSG menguat sebanyak 13,65 poin ke level 5.688,87. Laju IHSG cenderung tertekan pada pertengahan perdagangan tetapi mampu berakhir di zona hijau.
Menurut Lanjar, IHSG cenderung tertekan disebabkan sentimen data neraca perdagangan, di mana laju ekspor cenderung melambat.
Advertisement
"Komposisi neraca perdagangan surplus tertolong tingkat pertumbuhan impor yang melambat 10,31 persen dari 17,59 persen di bulan April," kata dia di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Baca Juga
Laju IHSG juga tertekan oleh aksi jual investor asing. "Investor asing pun tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 740,79 miliar," ungkap dia.
Sementara, Bursa Asia ditutup variatif. Hal ini merupakan dampak dari Bursa China yang mengalami penguatan. "Menguatnya indeks saham di Tiongkok membuat mayoritas bursa di Asia ditutup bervariasi," kata dia.
Lanjar merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Pada perdagangan kemarin, IHSG menguat 13,65 poin atau 0,24 persen ke level 5.688,87. Indeks saham LQ45 menguat 0,61 persen ke level 952,45. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.
Ada sebanyak 143 saham menghijau sehingga dorong penguatan IHSG. Sedangkan 173 saham melemah dan 116 saham diam di tempat.
IHSG berada di level tertinggi 5.693,99 dan terendah 5.649,08. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 245.972 kali dengan volume perdagangan 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,9 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham infrastruktur yang melemah 0,51 persen, sektor perdagangan turun 0,38 persen dan sektor pertambangan melemah 0,16 persen. (Amd/Gdn)