Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mendatar pada perdagangan saham pekan ini. Alasannya, sentimen penggerak IHSG masih sangat minim.
Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Robertus Yanuar Hardy mengatakan, salah satu sentimen dari dalam negeri yang bisa mempengaruhi gerak IHSG adalah pemberikan status layak investasi atau investment grade oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P).Â
Namun saat ini, pelaku pasar telah merespons pemberian status tersebut. Oleh karena itu, pelaku pasar tengah memperhatikan kondisi global.
Advertisement
"Dari pasar global, pemilu Inggris yang akan diadakan pada 8 Juni mendatang diperkirakan dapat meningkatkan volatilitas pasar, mengingat hasil polling sementara menunjukkan Theresa May mendapat saingan berat dari Jeremy Corbyn, yang memiliki pandangan berbeda mengenai kerja sama dengan Uni Eropa pasca Brexit," jelas dia, Senin (5/6/2017).
Baca Juga
Lebih lanjut, kondisi dalam negeri cenderung positif. Hal tersebut tampak dari angka inflasi yang sesuai dengan perkiraan pelaku pasar.
"Sentimen positif juga bisa datang dari angka inflasi bulan Mei yang relatif masih sesuai perkiraan pada 4,33 persen secara YoY, sehingga memungkinkan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga reverse repo rate pada 4,75 persen," kata dia.
Dia memperkirakan, IHSGÂ pada support 5.460, sementara resistance pada level 5.840.
Beberapa saham yang bisa dicermati pelaku pasar antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sebagai informasi, perdagangan saham pekan lalu IHSG menguat sebanyak 0,44 persen. IHSG naik dari 5.716,81 di pekan sebelumnya menjadi 5.742,44.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, kenaikan IHSGÂ sejalan dengan kenaikan kapitalisasi pasar di BEI.
"Nilai kapitalisasi pasar BEI juga ikut meningkat 0,45 persen menjadi Rp 6.255,17 triliun dari Rp 6.226,81 triliun sepekan sebelumnya," kata dia.
Sementara, dalam sepekan investor asing mencatatkan aksi jual sampai Rp 7,13 triliun. "Aliran dana investor asing sampai dengan saat ini masih tercatat beli bersih Rp 21,66 triliun," tandas dia.Â