Sukses

Kelahiran Bayi Panda Bikin 2 Saham Restoran Ini Melonjak

Kebun binatang Ueno mengumumkan panda raksasa Shin Shin asal China telah melahirkan. Berita tersebut mendorong kenaikan 2 saham restoran.

Liputan6.com, Hong Kong - Anda bisa menyebutnya "pandanomics". Berita kelahiran panda di kebun binatang Tokyo mendorong saham operator restoran lokal melonjak.

Kebun binatang Ueno mengumumkan panda raksasa Shin Shin telah melahirkan, dan ini terjadi pertama kalinya di kebun binatang dalam lima tahun. Investor bertaruh kalau kelahiran bayi panda dapat mendorong bisnis di area tersebut dan meningkatkan kunjungan pengunjung di kebun binatang sehingga berdampak ke area tersebut.

Totenko, yang merupakan restoran China, dan Seiyoken restoran French dining memiliki cabang dekat kebun binatang tersebut. Saham Totenko melonjak 38 persen pada perdagangan saham waktu Tokyo. Pada penutupan perdagangan saham, saham Totenko naik 6,7 persen. Sementara itu, saham Seiyoken melompat 11,3 persen.

Saham kedua perusahaan itu sempat tertekan pada Februari saat Shin Shin dan pasangannya Ri Ri menikah. Namun, saham Totenko telah meningkat sekitar 30 persen sejak saat itu, dan saham Seiyoken naik sekitar 21 persen. Demikian mengutip laman CNN Money, Selasa (13/6/2017).

Shin Shin telah melahirkan bayi panda pada 2012, tetapi meninggal seminggu kemudian. Shin Shin dan Ri Ri yang berasal dari Sichuan, China dan tiba di Tokyo pada 2011. Penyambutan kedatangan dua panda itu begitu meriah di jalan-jalan Tokyo.

Kedua binatang Ueno pun setuju membayar US$ 950 ribu per tahun atau sekitar Rp 12,62 miliar (asumsi kurs Rp 13.294 per dolar Amerika Serikat) untuk menyewa panda itu selama 10 tahun. Uang itu akan disumbangkan untuk keperluan perlindungan satwa liar di China.

Kehadiran panda menjadi keuntungan bagi industri pariwisata Jepang. Berdasarkan Nikkei, dampak ekonomi bayi panda bisa mencapai 26,7 miliar yen. Kebun binatang Ueno pun menjadi tuan rumah pertama kali untuk panda pada 1972 usai penandatanganan perjanjian damai antara Jepang dan China.

 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.