Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah ke zona merah usai cetak rekor baru kemarin. Investor asing pun melakukan aksi jual pada awal sesi perdagangan.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (15/6/2017), IHSG turun 16,59 poin atau 0,29 persen ke level 5.776,30. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tergelincir 14,92 poin atau 0,26 persen ke level 5.777,96. Indeks saham LQ45 melemah 0,47 persen ke level 969,57. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.779,53 dan terendah 5.773,15. Ada sebanyak 79 saham menguat dan 75 saham melemah. Sedangkan 98 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.414 kali dengan volume perdagangan 425 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 325 miliar.
Advertisement
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 11,97 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.281. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah yang dipimpin pelemahan sektor saham aneka industri sekitar 2,28 persen. Disusul sektor saham manufaktur turun 0,57 persen dan sektor saham barang konsumsi merosot 0,30 persen.
Baca Juga
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham YULE naik 31,13 persen ke level Rp 198 per saham, saham FIRE melonjak 15,30 persen ke level Rp 1.620 per saham, dan saham FPNI mendaki 13,47 persen ke level Rp 440 per saham.
Sedangkan saham-saham top losers antara lain saham KBLV turun 13,79 persen ke level Rp 1.250 per saham, saham CLPI merosot 11,01 persen ke level Rp 1.010 per saham, dan saham PJAA tergelincir 7,56 persen ke level Rp 1.590 per saham.
Bursa Asia kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,92 persen ke level 25.638, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,80 persen ke level 2.354, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,55 persen ke level 19.775.
Selain itu, indeks saham Shanghai turun 0,29 persen ke level 3.121, indeks saham Singapura tergelincir 0,64 persen ke level 3.233, dan indeks saham Taiwan susut 0,12 persen ke level 10.060.
Sebelulmnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Aksi ambil untung akan menekan IHSG usai cetak rekor pada perdagangan kemarin.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan ada potensi aksi ambil untung oleh pelaku pasar dapat menekan IHSG. Aksi ambil untung ini dipicu IHSG yang sudah menguat tajam kemarin. David memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.720-5.830 pada Kamis pekan ini.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.720-5.830," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Kamis 15 Juni 2017.
PT Bank DBS Indonesia menyebutkan dalam laporannya, Bank Indonesia (BI) akan melanjutkan rapat hari kedua untuk pembahasan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate. Para analis dan ekonomi berharap BI belum akan menaikkan suku bunga meski the Federal Reserve telah menaikkan suku bunga untuk ke-4 kalinya usai krisis 2008.
Dalam laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia menyebutkan, penguatan IHSG kemarin didorong saham bank dan konsumsi jelang pertemuan the Federal Reserve. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 0,6 persen, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mendaki 2,6 persen dan saham PT Bank Mandiri Tbk menguat 2 persen.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â
Â