Sukses

Transaksi Tembus Rp 10 Triliun, IHSG Tersungkur 52 Poin

10 sektor saham melemah mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah menjelang akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Akan tetapi, investor melakukan aksi beli di pasar saham Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (16/6/2017), IHSG melemah 52,64 poin atau 0,91 persen ke level 5.723,63. Indeks saham LQ45 merosot 0,98 persen ke level 960,67. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham Pefindo25 naik 0,03 persen ke level 385.

Ada sebanyak 197 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 132 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. 104 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 280.164 kali dengan volume perdagangan 8,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 10 triliun. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 194 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.287.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham perdagangan turun 1,93 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri susut 1,71 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 0,85 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham TOPS melonjak 49,58 persen ke level Rp 464 per saham, saham SIMA menguat 35 persen ke level Rp 270 per saham, dan saham SAFE mendaki 34,05 persen ke level Rp 248 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang catatkan top losers yaitu saham TBMS turun 14,74 persen ke level Rp 1.215 per saham, saham KBLV tergelincir 10,37 persen ke level Rp 1.210 per saham, dan saham TPMA susut 10 persen ke level Rp 216 per saham.

Sebagian besar bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,24 persen ke level 25.626, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,01 persen ke level 2.361,83, indeks saham Jepang Nikkei melonjak 0,56 persen ke level 19.934, dan indeks saham Taiwan menanjak 0,68 persen ke level 10.156.

Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan tekanan terhadap IHSG masih wajar menjelang akhir pekan ini. IHSG melemah lantaran ada rebalancing indeks saham MSCI untuk sejumlah saham antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Selain itu, Aditya menilai ada aksi ambil untung pelaku pasar di pasar saham.

"Profit taking di pasar. IHSG juga menguat dalam sepekan sehingga wajar ada aksi ambil untung," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, IHSG cukup kuat hadapi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve 0,25 persen pada pertemuan Juni ini. Kebijakan sejumlah bank sentral juga sudah sesuai harapan turut mempengaruhi laju IHSG. "Dengan bank sentral Jepang pertahankan suku bunga demikian juga Bank Indonesia ini sesuai harapan," kata dia.

Ke depan yang menjadi sorotan pelaku pasar yaitu inflasi Juni. Aditya menuturkan, bila inflasi Juni terjaga di tengah momen Ramadan dan Lebaran maka positif untuk pergerakan IHSG.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

 

Â