Sukses

IHSG Dibuka Menguat di Awal Pekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat, Senin (19/6/2017).

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat, Senin (19/6/2017).

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 16,5 poin atau 0,27 persen ke level 5.739,78. Indeks saham LQ45 melemah 0,35 persen ke level 963,88. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.741,58 dan terendah 5.731,07. Ada sebanyak 93 saham menguat dan 45 saham melemah. Sedangkan 76 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.798 kali dengan volume perdagangan 445,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 123,5 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 4,5miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.276.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat yang dipimpin penguatan sektor saham konstruksi sekitar 0,57 persen. Disusul sektor saham infrastruktur dengan 0,57 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers, antara lain saham KMTR naik 47,38 persen ke level Rp 675 per saham, saham TOPS naik 25 persen ke level Rp 580 per saham, dan saham LION mendaki 23,6 persen ke level Rp 1.100 per saham.

Adapun saham-saham top losers antara lain saham JKSW turun 9,68 persen ke level Rp 56 per saham, saham FINN merosot 9,43 persen ke level Rp 288 per saham, dan saham PANS tergelincir 46,51 persen ke level Rp 2.870 per saham.

Laju IHSG berpotensi naik pada awal pekan ini. Namun, jelang libur Lebaran ini akan mempengaruhi perilaku investor yang kurangi portofolio di saham dapat pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, pekan terakhir jelang libur Lebaran tentu akan mempengaruhi perilaku investor terutama jangka pendek yang akan mengurangi tingkat agresif di pasar. Ini tentu akan mempengaruhi pola gerak IHSG dalam jangka pendek hingga libur Lebaran.

Selain itu, rilis data ekonomi seperti penjualan mobil diperkirakan meningkat dapat menjadi sentimen positif untuk IHSG. Meski demikian, jika terjadi koreksi di pasar saham, William menilai hal itu dapat jadi peluang untuk akumulasi beli.