Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan dengan utang di bank Rp 1 triliun menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Menurut BEI perusahaan dengan utang sedemikian besar sudah sepantasnya terbuka oleh publik.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyampaikan hal itu di Gedung BEI Jakarta, Selasa (5/7/2017). "Jadi wajar saja kalau ada yang minjam banyak duit ke bank publik harus tahu," ujar dia.
Tito menuturkan, keinginan untuk mendorong perusahaan dengan utang Rp 1 triliun ini mendapat dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia mengatakan, saat ini terdapat sekitar 120 perusahaan memiliki utang di bank sebesar Rp 1 triliun.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau utang di bank lebih dari se-triliun lu (kamu) IPO dong," ujar dia.
Tito bilang hal tersebut merupakan imbauan. Dia mengatakan, perusahaan dengan utang Rp 1 triliun mudah untuk IPO karena memiliki tata kelola yang rapi.
"Artinya kalau dia utang Rp 1 triliun berarti sudah bagus dong, kalau tidak, tidak dipinjemin sama bank, ya tidak. Kalau orang utang Rp 1 triliun otomatis rapi nggak perusahaannya? Otomatis harus rapi, kan uang masyarakat tuh, hanya perusahaan rapi perusahaan bisa berkembang yang utang Rp 1 triliun," jelas dia.
Dia berharap, perusahaan-perusahaan tersebut segera realisasi untuk IPO. Dia ingin, IPO tersebut keinginan sendiri dari perusahaan sendiri bukan karena diatur oleh regulator.
"Harusnya secepatnya ya, malah justru harusnya dari diri mereka. Perusahaan itu sudah utang Rp 1 triliun perusahaan mestinya sudah besar, dari mereka dong. Harusnya dari mereka tanpa dipaksa peraturan," kata dia.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: