Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mencatatkan kenaikan 4 sesi berturut-turut pada Kamis kemarin dan membuat komoditas ini membukukan kenaikan tertinggi dalam 2 pekan.
Kondisi harga ini didukung oleh penurunan cadangan minyak AS terbesar dalam 10 bulan dan prediksi dari pertumbuhan permintaan yang baik pada tahun ini.
Para pedagang, bagaimanapun, tetap waspada terhadap laporan baru-baru ini yang mengungkapkan keuntungan lebih lanjut dalam produksi global, terutama setelah Badan Energi Internasional mengatakan pasokan minyak global naik pada bulan Juni karena produsen "membuka keran."
Baca Juga
Harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus naik 59 sen atau sekitar 1,3 persen untuk menetap di level US$ 46,08 per barel di New York Mercantile Exchange.
Advertisement
Sementara harga minyak acuan dunia, Brent untuk kontrak September naik 68 sen atau 1,4 persen ke level US$ 48,42 per barel. Data tersebut dilansir dari Marketwatch, Jumat (14/7/2017).
Sementara itu, stok minyak mentah A.S. mencatat penurunan 7,6 juta barel untuk pekan yang berakhir 7 Juli, menurut data dari Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu. Itu menyusul penurunan 6,3 juta barel seminggu sebelumnya.