Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan. Laju IHSG akan dibayangi oleh aksi jual investor.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar masih beranggapan harga saham masih terlalu mahal. Ini imbas dari IHSG yang tembus rekor beberapa waktu lalu.
Baca Juga
"Masih adanya imbas pencapaian new high record di pekan sebelumnya membuat penilaian posisi IHSG yang dinilai masih mahal, sehingga berimbas pada maraknya aksi jual," kata dia di Jakarta, Senin (17/7/2017).
Advertisement
Dengan begitu, lanjut dia, laju IHSG masih berat untuk bertahan di zona hijau. Apalagi, dia menilai sentimen penggerak pasar masih minim.
"Minimnya sentimen positif terutama dari terdepresiasinya rupiah dan masih melemahnya harga obligasi turut menghadang potensi pembalikan arah naik tersebut," ungkapnya.
Reza memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.800-5.822 pekan ini. Sementara resistance berada pada level 5.840-5.858.
Reza merekomendasikan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).