Sukses

Laju IHSG Diproyeksi Bergerak Dua Arah

Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG di kisaran support 5.787 dan resistance 5.860.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan saham hari ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG di kisaran support 5.787 dan resistance 5.860.

Pada perdagangan saham kemarin, IHSG melemah 18,93 poin atau 0,32 persen ke level 5.824,93. Mayoritas sektor saham melemah. Lanjar mengatakan, laju IHSG terpengaruh oleh data neraca perdagangan yang belum lama dirilis. Khususnya terkait aktivitas ekspor.

"Outlook negatif masih menghantui IHSG di mana setelah aktivitas ekspor yang turun jauh di bawah ekspektasi pada hari ini tingkat kemampuan konsumen kembali digoncang dengan perlambatan penjualan mobil di bulan Ramadan," kata dia, Jakarta, Rabu (19/7/2017).

Laju IHSG sejalan dengan Bursa Saham di Asia yang mayoritas melemah. Pelemahan dipimpin oleh indeks saham Jepang. "Pelemahan dipimpin oleh indeks saham di Jepang seiring penguatan aset safe haven yang membuat nilai tukar yen terkerek cukup tinggi," kata dia.

Dia merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Sumarecon Agung Tbk (SMRA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham Selasa 18 Juli, IHSG turun 18,92 poin atau 0,32 persen ke level 5.822,35. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,45 persen ke level 976. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Ada sebanyak 206 saham tertekan sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 135 saham menguat dan 93 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.831,69 dan terendah 5.806,60. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 275.795 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,08 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham berada di zona merah kecuali sektor saham industri dasar naik 0,21 persen. Sektor saham konstruksi susut 1,19 persen, dan alami penyusutan terbesar. Disusul sektor saham tambang tergelincir 1,09 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,41 persen.

Tonton Video Menarik Berikut Ini: