Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan terdapat gangguan teknis pada sistem JATS di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pukul 10.59 waktu JATS.
Mengutip keterangan tertulis, Kamis (20/7/2017), BEIÂ telah melakukan upaya perbaikan. Pada pukul 11.04 waktu JATS, perdagangan kembali berjalan normal seperti biasa tanpa ada perubahan jadwal perdagangan. Ini sebagai upaya memulihkan layanan kepada anggota bursa dan partisipan.
"Terdapat gangguan teknis pada sistem JATSÂ di BEIÂ pada Kamis 20 Juli 2017 pukul 10.59 waktu JATS," ujar Ph. Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEIÂ Hani Ahadiyani.
Advertisement
Apabila diperlukan, pemberitahuan selanjutnya akan disampaikan melalui website BEI, www.idx.co.id. Sebelumnya pada pukul 11.00 JATS, IHSG berhenti di level 5.823. IHSG diperkirakan tidak bergerak. Pada penutupan sesi pertama, IHSGÂ ditutup naik tipis 9,29 poin atau 0,16 persen ke level 5.815,98.
Baca Juga
Ada 174 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 111 saham melemah dan 120 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.824,82 dan terendah 5.808,11. Total frekuensi 120.281 kali dengan volume perdagangan 3,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 3 triliun.
Gangguan teknis sehingga sempat membuat perdagangan saham terhenti tidak kali ini terjadi. Baru-baru ini, perdagangan saham sempat terhenti pada sesi pertama Senin 10 Juli 2017.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, hal tersebut karena gangguan teknis.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa, terdapat gangguan di BEI pada hari ini, Senin 10 Juli 2017, pukul 08.52 WIB. Kami mendapati bahwa terdapat gangguan teknis pada penyebaran informasi dari Datafeed," kata dia.
Kemudian, perdagangan saham kembali normal pada pukul 10.00 WIB. Direktur Utama BEIÂ Tito Sulistio mengatakan, gangguan perdagangan saham tersebut bukanlah karena serangan virus.
"Setelah kami melakukan investigasi, dapat kami konfirmasikan bahwa permasalahan pada sistem penyebaran data (data feed) kami, sama sekali tidak terkait dengan serangan virus maupun serangan cyber," kata dia.
Tito menekankan, permasalahan terjadi pada sebaran informasi data, bukan pada sistem perdagangan. Perdagangan harus dihentikan karena tidak ada informasi ke publik.
"Diketahui data feed bermasalah karena ada satu pengumuman yang mengandung data character yang besarnya extra ordinary dan tidak bisa diproses oleh data feed. Untuk memperbaiki data feed tersebut data harus dihapus dan sistem perdagangan harus di-restart ulang," jelas dia.
"Diketahui data feed bermasalah karena ada satu pengumuman yang mengandung data character yang besarnya extra ordinary dan tidak bisa diproses oleh data feed. Untuk memperbaiki data feed tersebut data harus dihapus dan sistem perdagangan harus di-restart ulang," jelas dia.
Tito menuturkan, untuk restart diperlukan waktu sekitar 1 jam. Namun, dia menuturkan, hanya membutuhkan 50 menit supaya perdagangan berlangsung normal. "Perdagangan sudah normal kembali. Semua kami selesaikan dalam 50 menit," ujar dia.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â