Saham General Electric Seret Wall Street Lebih Rendah

Liputan6.com, New York Wall street ditutup lebih rendah terpicu penurunan laba perusahaan raksasa General Electric. Sementara saham teknologi turun dari rekor tertingginya dan saham energi mengekor harga minyak yang lebih rendah.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 31,71 poin atau 0,15 persen menjadi 21.580,07. Indeks S&P 500 kehilangan 0,91 poin atau 0,04 persen ke posisi 2.472,54 dan Nasdaq Composite turun 2,25 poin, atau 0,04 persen menjadi 6.387,75.

Adapun indeks S&P dan Nasdaq naik untuk minggu ketiga berturut-turut.

Pasar terseret saham GE (GE.N) yang melemah 2,9 persen menjadi US$ 25,91 dan mencapai level terendah sejak Oktober 2015.

Perusahaan melaporkan labanya merosot hampir 60 persen dan memprediksi kas dan laba pada tahun ini, akan lebih rendah dari prediksi.

"Kami sudah berjalan baik selama beberapa minggu terakhir dan investor mencerna laporan pendapatan hari ini. Hasil GE memang baik namun tercatat lebih rendah dan ini membebani pasar," kata Erick Ormsby, Chief Executive Alcosta Capital Management.

Sementara saham perusahaan lain seperti Caterpillar (CAT.N) dan 3M (MMM.N) juga tercatat turun.

Namun saham Honeywell (HON.N) menyentuh rekor tingginya dan berakhir naik 1,0 persen ke posisi US$ 136,35 setelah menaikkan perkiraan keuntungannya.

Penurunan saham sektor energi pada indeks S&P 500 terpicu harga minyak yang susut 1 persen. Laporan sebuah konsultasi memperkirakan produksi OPEC untuk Juli akan meningkat meskipun ada janji untuk mengekang output.

Sektor energi pada indeks & P 500 juga tergelincir, usai membukukan dua penutupan tertinggi berturut-turut. Nasdaq Composite berada di jalur untuk  meraih keuntungan 10-hari, yang terbaik sejak Februari 2015, setelah ditutup mencetak rekor pada hari Kamis.

Sekitar 5,73 miliar saham berpindah tangan pada perdagangan di Bursa AS, di bawah 6,31 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.

Tonton video menarik berikut ini: