Liputan6.com, Jakarta - Sempat berada di zona merah pada awal perdagangan saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (24/7/2017), IHSG naik 36,16 poin atau 0,63 persen ke level 5.801,58. Indeks saham LQ45 mendaki 1 persen ke level 972,50. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Ada sebanyak 139 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Namun 179 saham melemah dan 116 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.801,58 dan tertinggi 5.766,51.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 295.963 kali dengan volume perdagangan 8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,4 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 321,61 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.301. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,51 persen dan sektor saham tambang melemah 0,30 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham MABA melonjak 24,75 persen ke level Rp 1.890 per saham, saham UNIT mendaki 22,73 persen ke level Rp 270 per saham, dan saham MARK menanjak 11,44 persen ke level Rp 448 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang cetak top losers antara lain saham ARTO melemah 13,71 persen ke level Rp 170 per saham, saham JAWA susut 10,62 persen ke level Rp 202 per saham, dan saham ASJT tergelincir 14,06 persen ke level Rp 550 per saham.
Sedangkan bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,53 persen ke level 26.846,83, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,06 persen ke level 2.451,53, indeks saham Shanghai menanjak 0,39 persen ke level 3.250, dan indeks saham Taiwan menguat 0,24 persen ke level 10.461.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,62 persen ke level 19.975 dan indeks saham Singapura susut 0,10 persen ke level 3.310,80.
"Saya melihat penguatan IHSG technical rebound usai alami pelemahan beberapa hari kemarin," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, saat ini sepi sentimen di pasar. Pelaku pasar menunggu kebijakan bank sentral Amerika Serikat soal suku bunga.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â