Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Senin pekan ini. Penguatan IHSG akan ditopang dari rilis data kinerja emiten dan kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSGÂ terlihat masih akan berusaha untuk dapat kembali mencetak rekor baru di tengah tekanan dan aliran dana investor asing yang masih terus berlangsung. Penopang IHSG juga juga akan berasal dari masih kuatnya fundamental ekonomi yang terlihat dari rilis data kinerja emiten.
Selain itu, dari pasar global juga sedang menanti rilis cadangan minyak Amerika Serikat dan Fed Fund Rate atau suku bunga the Federal Reserve.
Advertisement
Baca Juga
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.754-5.876 pada Selasa pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Selasa (25/7/2017).
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan melanjutkan penguatan meski terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 5.765-5.860 pada Selasa pekan ini.
"Secara teknikal pergerakan IHSG sesuai dengan pola sebelumnya yakni menguat pada moving average 50 harian. Meski secara teknikal belum terlihat signal pembalikan arah jangka pendek, penguatan IHSG ini sudah cukup wajar," kata Lanjar.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sedangkan William memilih saham AKRA, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Pada penutupan perdagangan saham, Senin 24 Juli 2017, IHSG naik 36,16 poin atau 0,63 persen ke level 5.801,58. Indeks saham LQ45 mendaki 1 persen ke level 972,50. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â