Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau usai sempat melemah menjelang akhir pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (28/7/2017), IHSGÂ menguat 11,28 poin atau 0,19 persen ke level 5.831,02. Indeks saham LQ45 mendaki 0,22 persen ke level 974,12. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 163 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 171 saham melemah sehingga menekan IHSG. 119 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 293.392 kali dengan volume perdagangan 8,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 21,37 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.326.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham tambang naik 1,68 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menguat 1,24 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 1,13 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri tergelincir 1,29 persen, dan catatkan penurunan terbesar.
Saham-saham yang bukukan penguatan terbesar antara lain saham INDX naik 22,69 persen ke level Rp 146 per saham, saham MYTX menguat 21,05 persen ke level Rp 230 per saham, dan saham BSSR menanjak 14,29 persen ke level Rp 1.600 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang cetak top losers antara lain saham ENRG melemah 24,78 persen ke level Rp 170 per saham, saham CANI tergelincir 23,40 persen ke level Rp 406 per saham, dan saham HDFA susut 20,45 persen ke level Rp 175 per saham.
Di bursa saham Asia, sebagian besar indeks saham tertekan. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,73 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Indeks saham Hong Kong Hang Seng merosot 0,56 persen ke level 26.979,39, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,60 persen ke level 19.959.
Selain itu, indeks saham Singapura susut 0,71 persen ke level 3.330,75 dan indeks saham Taiwan merosot 0,81 persen ke level 10.423. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,11 persen ke level 3.253.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai pergerakan IHSGÂ masih normal. Saat ini belum ada sentimen yang terlalu dominasi pergerakan IHSG. "Sentimen lagi menunggu pergantian bulan. Menunggu rilis data ekonomi," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, pelemahan IHSG tidak terlalu besar lantaran ditopang laporan kinerja keuangan emiten yang bervariasi. Salah satunya dari laporan kinerja emiten bank yang sesuai harapan pasar sehingga menopang gerak IHSG. "Sedangkan kalau dari eksternal belum ada sentimen terlalu dominasi. Hanya gerak indeks dolar Amerika Serikat yang berpengaruh ke nilai tukar rupiah," ujar dia.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â