Sukses

Cetak Rekor Tertinggi, Dow Jones Dekati Level 22.000

Dow Jones naik 0,33 persen ke rekor tertinggi 21.963,92 atau hampir mendekati 22.000.

Liputan6.com, Jakarta - Dow Jones Industria Average (DJIA) mencatatkan rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan indeks acuan di Amerika Serikat (AS) ini adalah saham-saham di sektor keuangan seperti Goldman Sachs dan JPMorgan Chase.

Saham Apple juga naik 0,89 persen karena para analis memperkirakan pendapatan perusahaan teknologi tersebut bakal naik 6 persen pada kuartal II tahun ini. Sektor teknologi memimpin kenaikan 22 persen jika dihitung secara tahunan.

Mengutip Reuters, Rabu (2/8/2017), Dow Jones naik 0,33 persen ke rekor tertinggi 21.963,92 atau hampir mendekati 22.000. Indeks acuan ini menembus level 20.000 pada Januari kemarin dan kemudian tak berselang lama atau satu setengah bulan kemudian menembus level 21.000.

Sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,24 persen menjadi 2.476,35. Selain itu, Nasdaq Composite menambah kekuatan 0,23 persen menjadi 6.362,94.

Indeks acuan Dow Jones telah menguat 11 persen sepanjang 2017 ini meskipun Wall Street sempat kehilangan kepercayaan dengan kebijakan-kebijakan yang telah dijalankan oleh Presiden AS Donald Trump.

"Pencapaian ini sebuah prestasi mengingat bahwa semua yang telah terjadi dengan berbagai keadaan di Washington," jelas chief executive officer Longbow Asset Management Jake Dollarhide.

Pendorong penguatan Dow Jones dan S&P 500 adalah saham-saham dalam sektor keuangan. Saham JPMorgan Chase naik 1,34 persen dan saham Goldman Sachs menambahkan 0,74 persen.

Sedangkan saham-saham pemberat indeks acuan di AS adalah Under Armour yang turun 10,38 persen ke rekor terendah setelah pembuat peralatan olahraga tersebut memotong perkiraan penjualan setahun penuh.

Selain itu, saham Ford juga turun 2,41 persen dan General Motors kehilangan 3,39 persen setelah melaporkan penurunan penjualan bulanan.

Tonton Video Menarik Berikut Ini: