Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi jual di tengah penguatan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (2/8/2017), IHSG menguat 19,04 poin atau 0,33 persen ke level 5.824,25. Indeks saham LQ45 menguat 0,55 persen ke level 972,02. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 1,93 persen.
Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.824,25 dan terendah 5.792,16. Ada sebanyak 144 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 191 saham melemah, dan menekan IHSG. 110 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 279.844 kali dengan volume perdagangan 9,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,6 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham industri dasar mendaki 2,11 persen. Disusul sektor saham pertanian menanjak 0,92 persen, dan sektor saham konstruksi naik 0,71 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham WAPO menguat 33,93 persen ke level Rp 75 per saham, saham BMSR melonjak 18,18 persen ke level Rp 130 per saham, dan saham BUKK mendaki 17,65 persen ke level Rp 1.000 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MTSM turun 21,05 persen ke level Rp 240 per saham, saham FISH merosot 16,67 persen ke level Rp 2.500 per saham, dan saham APII tergelincir 13,31 persen ke level Rp 430 per saham.
Di bursa Asia, sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,24 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,19 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,47 persen.
Sementara itu, indeks saham Singapura naik 0,32 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,79 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai tergelincir 0,23 persen.
"IHSG cenderung konsolidasi usai inflasi Juli 2017 terkendali. Saat ini pelaku pasar menunggu data produk domestik bruto (PDB) Indonesia," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, aksi jual investor asing pun masih terjadi tetapi relatif kecil. Harga komoditas juga pengaruhi laju IHSG.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: