Sukses

Menuju Akhir Pekan, IHSG Bakal Melaju di Dua Arah

IHSG diperkirakan bergerak di support 5.772 dan resistance 5.819.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif menuju akhir pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak di support 5.772 dan resistance 5.819.

Lancar menjelaskan, IHSG tertekan cukup dalam pada perdagangan saham kemarin. IHSG turun 43,67 poin ke level 5.780,58. Pelemahan IHSG sejalan dengan aksi ambil untung yang dilakukan investor.

"IHSG ditutup tertekan cukup dalam 43,67 poin sebesar 0,75 persen di level 5.780,58 seiring aksi ambil untung terlihat pada sektor pertambangan yang membebani IHSG turun 2,5 persen," kata dia, di Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Dia menuturkan, hal itu terjadi lantaran juga belum tampak sentimen positif penggerak IHSG. Alhasil, investor asing pun kembali melakukan jual bersih saham. "Tercatat net sell Rp 305,06 miliar," ujar dia.

Pelemahan IHSG sejalan dengan mayoritas Bursa Asia. Itu juga terjadi karena aksi ambil untung. "Indeks saham Korea Selatan anjlok paling dalam sejak November tahun lalu dalam rencana pemerintah untuk menaikan pajak perusahaan besar," sambung dia.

Lanjar merekomendasikan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Ace Hardware Tbk (ACES), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis kemarin, IHSG turun dalam 43,67 poin atau 0,75 persen ke level 5.780,57. Indeks saham LQ45 juga melemah 1 persen ke level 962,26,02. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX dan Pefindo25.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.825,05 dan terendah 5.780,57. Ada sebanyak 137 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 204 saham melemah, dan menekan IHSG. 119 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.379 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,4 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham memerah yang dipimpin sektor saham pertambangan yang melemah 2,52 persen. Disusul sektor saham keuangan dan infrastruktur yang turun 0,90 persen.

Tonton Video Menarik Berikut Ini: