Sukses

Sandiaga Uno Beri Sinyal BUMD Bisa Lepas Saham di BEI

Upaya IPO dilakukan supaya BUMD mandiri secara permodalan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana untuk melepas saham ke publik atau initial public offering (IPO) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berada di bawah kewenangan Provinsi DKI Jakarta. Upaya IPO ini dilakukan supaya BUMD mandiri secara permodalan.

Sandiaga mengatakan, dirinya akan mendorong BUMD mempersiapkan berbagai hal untuk IPO. Mulai dari laporan keuangan, masalah hukum, dan hal lainnya.

"Saya mendorong BUMD mempersiapkan diri, dari laporan keuangan, masalah hukum, dari segi kesiapan. Saya ingin menjadi sebuah entitas yang mandiri secara permodalan juga. Jadi ke depan diversifikasi kebutuhan modal mereka bisa dihasilkan dengan akses terhadap pasar modal melalui IPO, melalui penerbitan obligasi dan sebagainya," kata dia saat berkunjung ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Ke depan, anggaran DKI Jakarta akan difokuskan pada kesehatan dan pendidikan. "Ke depan fungsi anggaran di DKI lebih peningkatan kesejahteraan masyarakat bidang pendidikan dan kesehatan. Kita ingin penyertaan modal pemerintah bisa mulai ditopang juga dari pasar modal dengan mereka melantai di BEI," ujar dia.

Menurutnya, beberapa sektor potensial untuk IPO. Di antaranya sektor infrastruktur dan properti. Di tanya target, pihaknya belum bisa menyampaikan.

"Tahun 2005-2008 saya mendatangi kerjasama dengan BEI, waktu saya memimpin Himpunan Pengusaha Muda Indonesia  (Hipmi) ada 6 perusahaan berhasil kita IPO-kan. Ke depan saya ingin melihat kesiapan dari BUMD-BUMD dan perusahaan mana yang nanti targetkan yang didorong kesiapan melantai di BEI," tandas dia.

Sebelumnya, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono menjelaskan, sebagian besar harga saham yang tercatat yang melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di 2017 mengalami kenaikan antara 0,67 persen hingga 1.538,10 persen. Kenaikan harga saham tersebut mengindikasikan bahwa investasi di pasar modal Indonesia menjanjikan imbal hasil yang signifikan.

Yulianto menjelaskan, saham IPO yang mengalami kenaikan tertinggi di sepanjang tahun ini adalah saham dari PT Sanurhasta Mitra Tbk dengan kenaikan 1.538,10 persen, disusul oleh saham PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk dengan peningkatan 1.527,27 persen dan saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk dengan penguatan 458,04 persen.

"Saham PT Megapower Makmur Tbk menjadi saham perusahaan yang dicatatkan paling terbaru meningkat sebesar 165 persen dibandingkan harga IPO," jelas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini: