Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas menjelang akhir pekan ini. Investor asing pun masih melakukan aksi jual di pasar saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (18/8/2017), IHSG naik tipis 1,89 poin atau 0,03 persen ke level 5.893,84. Indeks saham LQ45 menguat ke level 982,39. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 174 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 160 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 121 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 292.221 kali dengan volume perdagangan 6,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 6,6 triliun.
Baca Juga
Investor asing melakukan aksi jual Rp 277,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.360. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau dengan sektor saham barang konsumsi naik 0,96 persen, sektor saham tambang mendaki 0,70 persen dan sektor saham manufaktur bertambah 0,42 persen.
Sektor saham industri dasar susut 1,01 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi melemah 0,49 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 0,47 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham saham BIMA naik 27,47 persen ke level Rp 116 per saham, saham FISH melonjak 25 persen ke level Rp 3.000 per saham, dan saham TGRA mendaki 25 persen ke level Rp 500 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham BRAM melemah 19,86 persen ke level Rp 11.100, saham BPFI merosot 10 persen ke level Rp 450 per saham, dan saham WINS tergelincir 8,33 persen ke level Rp 242 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,08 persen, diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,14 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,18 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,52 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,46 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai naik 0,01 persen.
"Jelang akhir pekan, IHSG konsolidasi. Beberapa saham fluktuaktif. Sedangkan ada saham unggulan menguat dan topang IHSG," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya, saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, menurut William, brusa saham global yang tertekan juga mempengaruhi laju IHSG. Ditambah aliran dana investor asing yang masuk ke IHSG juga belum signifikan juga bayangi IHSG. "Investor masih wait and see," kata dia.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â