Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Bahkan tembus level tertinggi. Aksi beli investor asing angkat posisi IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (23/8/2017), IHSG menguat 33,72 poin atau 0,57 persen ke level 5.914,02. Indeks saham LQ45 mendaki 0,76 persen ke level 988,11. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Level IHSG tertinggi baru sepanjang 2017. Sebelumnya 3 Juli 2017, IHSG sempat berada di kisaran 5.910,24.
Advertisement
Ada sebanyak 180 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 137 saham melemah dan 132 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.914,02 dan terendah 5.881,75.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 380.268 kali dengan volume perdagangan 11,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 343 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.347.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,50 persen, sektor saham konstruksi melemah 0,06 persen dan sektor saham pertanian susut 0,09 persen.
Adapun sektor saham tambang naik 1,91 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konsumsi menguat 1,09 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,65 persen.
Saham-saham sebagai top gainers antara lain saham TRAM naik 34,55 persen ke level 148, saham OKAS melonjak 34,31 persen ke level 137 per saham, dan saham PGLI mendaki 22,22 persen ke level 111.
Sedangkan saham-saham yang catatkan top losers antara lain saham TALF merosot 17,96 persen ke level 274, saham IKBI merosot 14,55 persen ke level 364 dan saham PSDN tergelincir 10,43 persen ke level 206.
Bursa Asia pun sebagian besar menguat kecuali indeks saham Shanghai turun 0,08 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,11 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,05 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,26 persen, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,14 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, penguatan IHSG imbas dari langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen. Pelaku pasar berharap penurunan suku bunga acuan. Dengan penurunan suku bunga acuan menjadi sentimen positif.
"Penguatan IHSG didominasi sentimen dalam negeri. Pelaku pasar mempertahankan aksi beli di pasar saham," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.
Reza menambahkan, sebagian besar bursa Asia juga menguat turut berdampak positif ke IHSG.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â