Sukses

Lanjutkan Tren Positif, IHSG Cenderung Menguat dalam Sepekan

Kendati laju IHSG cenderung positif namun pelaku pasar mesti mengantisipasi aksi ambil untung.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham sepekan ini. Tren penguatan IHSG di pekan lalu diproyeksi akan kembali terjadi pekan ini.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG pada pekan lalu cenderung positif. Bahkan penguatannya sampai tutup pekan.

"Pergerakan IHSG yang mampu melampaui perkiraan target resisten sebelumnya memberikan peluang untuk kembali melanjutkan kenaikannya," kata dia di Jakarta, Senin (28/8/2017).

Reza menuturkan, kendati laju IHSG cenderung positif namun pelaku pasar mesti mengantisipasi aksi ambil untung.

"Meski secara tren masih berpotensi naik namun, laju IHSG juga menyimpan peluang pelemahan jika pelaku pasar memanfaatkannya untuk aksi ambil untung secara masif. Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat menahan peluang kenaikan IHSG serta waspadai potensi pelemahan akibat aksi ambil untung," jelas dia.

Reza memperkirakan, IHSG bergerak pada support 5.810-5.830. Lalu resistance pada level 5.935-5.952.

Untuk awal pekan ini, Reza merekomendasikan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Pekan lalu

Pekan lalu, IHSG ditutup pada posisi 5.915,36 atau menguat 0,36 persen dari 5.893,84 di pekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar menjadi Rp 6.481,83 triliun menguat 0,34 persen atau Rp22,30 miliar dibandingkan pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami kenaikan 12,22 persen menjadi 326,11 ribu kali transaksi dari 290,59 ribu kali transaksi pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian meningkat 28,22 persen menjadi 9,76 miliar unit saham dari 7,61 miliar unit saham pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat dari Rp 5,84 triliun, menjadi Rp 6,43 triliun.

Saham-saham masuk jajaran LQ45 yang naik 0,56 persen membantu penguatan IHSG. Sementara itu, saham kapitalisasi menengah dan kecil cenderung tertekan. Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi jual US$ 126 juta.

Di pasar surat utang atau obligasi, indeks surat utang atau obligasi naik 0,43 persen secara mingguan. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun menguat menjadi 6,8 persen usai Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan BI.

Investor asing melakukan aksi jual US$ 197 juta di pasar obligasi.