Sukses

Sektor Tambang Dorong IHSG Melaju ke Zona Hijau

Sektor yang mengalami penguatan terbesar pada perdagangan pagi ini adalah pertambangan yang mampu naik 0,60 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada sesi awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Sektor pertambangan mengalami penguatan terbesar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (30/8/2017), IHSG naik 0,215 poin ke level 5.888,42. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat dan naik 2 poin atau 0,03 persen ke level 5.890,40.

Ada sebanyak 90 saham menguat sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 34 saham melemah sehingga menahan laju indeks ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 77 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.222 kali dengan volume perdagangan 116,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 103,6 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 10 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.334.

Secara sektoral yang menguat dan melemah seimbang. Sektor yang menguat adalah pertambangan, barang konsumsi, kontruksi keuangan dan perdagangan. Sedangkan sektor perkebunan, industri dasar, aneka industri, infrastruktur dan manufaktur tertekan.

Sektor yang mengalami penguatan terbesar adalah pertambangan dengan naik 0,60 persen. Salah satu pendorong kenaikan sektor ini adalah adanya kesepakatan antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia mengenai pelepasan saham (divestasi) 51 persen.

Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham OKAS naik 18,80 persen ke posisi Rp 278, saham MPOW melonjak 12,30 persen ke level Rp 420 per saham, dan saham HDFA menanjak 9,52 persen ke level Rp 230 per saham.

Sedangkan saham-saham yang membukukan top losers antara lain saham SIMA turun 7,34 persen ke level Rp 505 per saham, saham MMLP tergelincir 6,84 persen ke level Rp 545 per saham, dan saham MREI susut 6,15 persen ke level Rp 3.050 per saham.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan IHSG bakal melemah namun cenderung terbatas. Pasalnya, IHSG sudah melemah cukup dalam beberapa hari terakhir sehingga mencoba berbalik arah.

"Sempat mengalami pelemahan namun adanya aksi beli mencoba menahan pelemahan lebih dalam. Diharapkan volume belum dapat lebih meningkat sehingga dimungkinkan mengimbangi masih adanya volume jual," kata Reza di Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Namun, Reza meminta pelaku pasar tetap mencermati berbagai sentimen yang membuat IHSG turun lebih tajam. "Tetap cermati berbagai sentimen dan antisipasi sentimen yang dapat membuat arah IHSG kembali bervariatif melemah," kata dia.

Reza memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.868-5.848. Kemudian resistance pada level 5.905-5.922.

Tonton Video Menarik Berikut Ini: