Sukses

Pertumbuhan Ekonomi AS Bikin Wall Street Menguat

Data makro ekonomi menjadi sentimen positif di bursa saham Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong sentimen perkiraan pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat. Sentimen itu juga menekan kekhawatiran meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara serta ketidakpastian usai Badai Harvey.

Produk domestik bruto (PDB) direvisi lebih tinggi. Seiring pertumbuhan ekonomi AS tercatat tiga persen pada kuartal II 2017. Ini sebagian disebabkan oleh belanja konsumen dan investasi bisnis yang kuat.

Selain itu, data tenaga kerja sektor swasta di AS juga menambah sentimen positif di pasar. Pengusaha sektor swasta mempekerjakan 237 ribu pekerja pada Agustus. Ini menandai kenaikan bulanan terbesar dalam lima bulan.

"Saya ragu bagaimana keberlanjutan ekonomi makro, namun fundamental dirasakan masih baik-baik saja. Anda bisa menemukan banyak alasan untuk tetap investasi di pasar," ujar John Velis, Analis State Street Global Markets seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (31/8/2017).

Presiden AS Donald Trump juga mengatakan, pihaknya ingin pajak korporasi AS dapat turun menjadi 15 persen. Akan tetapi pihaknya tidak menawarkan rencana pajak baru. Reformasi pajak merupakan salah satu pokok pembicaraan utama Trump selama kampanye. Hal itu juga mendorong kenaikan harga saham di wall street dan memenangkan kursi kepresidenan.

Adapun pada penutupan perdagangan saham, Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 27,06 poin atau 0,12 persen menjadi 21.892,43. Indeks saham S&P 500 menguat 11,29 poin atau 0,46 persen menjadi 2.457,59 dan indeks saham Nasdaq bertambah 66,42 poin atau 1,05 persen ke level 6.368,31.

Sentimen lainnya pengaruhi pasar yaitu ketegangan Korea Utara dan Amerika Serikat. Tampaknya hubungan kedua negara itu meningkat usai Trump menolak perundingan diplomatik melalui sebuah tweet usai Korea Utara melepaskan rudal balistik yang terbang di atas wilayah Jepang. Namun, Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan, AS masih memiliki pilihan diplomatik.

Saham-saham yang menguat antara lain saham Aerovironment naik 18,2 persen menjadi US$ 46,52. Selain itu, saham Analog Devices menguat 5,2 persen ke level US$ 83,72. Sedangkan saham H&R Block turun 8,3 persen menjadi US$ 26,81.

Volume perdagangan saham tercatat sekitar 5,12 miliar di wall street. Angka itu di bawah rata-rata harian sekitar 5,84 miliar saham selama 20 sesi terakhir.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: