Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong respons pasar positif terhadap data ekonomi. Selain itu, pelaku pasar juga berharap terhadap rencana reformasi pajak yang akan dilakukan pemerintah.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (Jumat pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 55,67 poin atau 0,25 persen ke level 21.948,1. Indeks saham S&P 500 mendaki 14,06 poin atau 0,57 persen ke posisi 2.471,65. Sementara itu, indeks saham Nasdaq bertambah 60,35 poin atau 0,95 persen ke level 6.428.
Sepanjang Agustus, indeks saham Nasdaq naik 0,05 persen. Sedangkan indeks saham Dow Jones bertambah 0,28 persen. Indeks saham Nasdaq menguat 1,27 persen.
Advertisement
Baca Juga
Selama sepekan ini, indeks saham S&P 500 juga membangun momentum dengan pertama kali menguat selama lima hari. Ini menunjukkan kepercayaan investor usai indeks saham acuan itu ditutup di level rata-rata pergerakan 50 hari. Secara teknikal, ini level resistance.
"Investor memperhatikan pasar sudah dekati level tertinggi. Ada faktor badai dan ketegangan di Korea Utara tidak berdampak," ujar Michael Antonelli, Direktur Pelaksana Robert W.Baird seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (1/9/2017).
Ia menambahkan, tidak ada keraguan di pasar untuk mendorong penguatan indeks saham. "Pasar mengabaikan kekhawatiran, dan kini mendorong indeks saham terus menguat," ujar dia.
Harapan investor terhadap rencana reformasi pajak di bawah pimpinan Presiden AS Donald Trump belum memudar. Menteri Keuangan Steven Mnuchin menuturkan, pemerintahan Donald Trump sudah memiliki detil rencana reformasi pajak. Diharapkan implementasinya pada akhir tahun. Donald Trump berencana memangkas pajak perusahaan menjadi 15 persen dari 35 persen.
"Pasar sudah sering mendengar reformasi pajak. Kini ingin melihat bagaimana pemerintah dapat mewujudkannya," ujar Quincy Krosby, Chief Market Strategist Prudential Financial.
Investor juga fokus terhadap data ekonomi salah satunya data produk domestik bruto (PDB). Pada Kamis waktu setempat, data ekonomi AS yang keluar antara lain data inflasi naik 0,3 persen.
Investor juga menunggu data ekonomi tenaga kerja bulanan. Data ekonomi tenaga kerja ini juga menjadi faktor dan sinyal mengenai kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve selanjutnya.
Adapun 10 dari 100 sektor saham di indeks S&P cenderung menguat. Indeks saham sektor kesehatan naik 1,5 persen, dan memimpin penguatan. Saham UnitedHealth naik 1,5 persen sehingga mendorong indeks saham Dow Jones.
Indeks saham bioteknologi Nasdaq mendaki 2,8 persen. Penguatan saham terbesar didorong saham Gilead, Celgene, dan Biogen.
Volume perdagangan saham tercatat sekitar 6,2 miliar saham di wall street. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harian sekitar 5,8 miliar saham.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: