Sukses

Sepi Sentimen, IHSG Kembali Berada di Posisi 5.901

Ada sebanyak 171 saham menghijau sehingga mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Akan tetapi, IHSG sempat ke zona merah mampu berbalik ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (19/9/2017), IHSG naik 16,71 poin atau 0,28 persen ke posisi 5.901,32. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 171 saham menghijau sehingga mendorong IHSG menguat. 143 saham melemah, membuat penguatan IHSG belum signifikan. 133 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.901,32 dan terendah 5.868,33.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 326.964 kali dengan volume perdagangan 6,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,3 triliun.

Investor asing masih melakukan aksi jual Rp 218,78 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.270.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 1,31 persen, catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi naik 1,03 persen dan sektor saham perdagangan menanjak 1 persen.

Saham-saham cetak top gainers antara lain saham DGIK naik 17,91 persen ke posisi Rp 79 per saham, asham MEDC melonjak 14,19 persen ke posisi Rp 845 per saham, dan saham SONA menanjak 13,51 persen ke posisi Rp 2.100 per saham,

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HDTX susut 24,29 persen ke posisi Rp 318 per saham, saham AHAP merosot 17,95 persen ke posisi Rp 160 per saham, dan saham VINS tergelincir 12,57 persen ke posisi Rp 146 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,38 persen ke posisi 28.051, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,09 persen ke posisi 2.416, indeks saham Shanghai melemah 0,18 persen ke posisi 3.356,84, indeks saham Singapura tergelincir 0,60 persen ke level 3.222,39 dan indeks saham Taiwan turun ke posisi 10.576.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih konslidasi. IHSG sempat tertekan lantaran sejumlah saham berkapitalisasi besar merosot. William menambahkan, investor asing masih melakukan aksi jual juga mempengaruhi laju IHSG.

Sedangkan dari sentimen eksternal, William menambahkan berasal dari harga batu bara. "Pelaku pasar juga menunggu BI Rate menjelang akhir pekan ini," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: