Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (9/10/2017), IHSG naik 9,55 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.914,93. Indeks saham LQ45 naik 0,13 persen ke posisi 985,94. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Ada sebanyak 148 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 165 saham melemah. 130 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.926,37 dan terendah 5.902,46.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 220.681 kali dengan volume perdagangan 6,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,2 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 220,08 miliar di pasar reguler. Sedangkan posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.510.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham perdagangan memimpin penguatan dengan naik 0,81 persen. Sektor saham barang konsumsi mendaki 0,69 persen dan sektor saham manufaktur naik 0,47 persen. Sedangkan sektor saham perkebunan turun 0,72 persen, dan catatkan penurunan terbesar.
Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham KIOS naik 25 persen ke posisi Rp 700, saham CMPP melonjak 24,69 persen ke posisi Rp 1.010 per saham, dan saham OKAS naik 24,41 persen ke posisi Rp 530 per saham.
Sedangkan saham-saham yang cetak top losers antara lain saham HDFA turun 19,13 persen ke posisi Rp 186 per saham, saham ASJT merosot 15,90 persen ke posisi Rp 820 per saham, dan saham CANI turun 12,97 persen ke posisi Rp 322 per saham.
Bursa saham Asia sebagian menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,46 persen. Sementara itu, indeks saham Shanghai menguat 0,76 persen dan indeks saham Singapura mendaki 0,03 persen.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, penguatan IHSG didorong rilis data penjualan ritel yang menunjukkan kenaikan. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai stabil.
"Meski rupiah di kisaran 13.500 terhadap dolar Amerika Serikat tapi mulai stabil. Tidak seperti kemarin yang tiba-tiba melemah. Dibutuhkan kestabilan agar pengusaha bisa kontrol," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, aksi jual investor asing juga masih pengaruhi IHSG. William mengatakan, saat ini diharapkan aliran dana investor asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia. Sedangkan sentimen eksternal, menurut William belum terlalu pengaruhi IHSG.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: