Sukses

IHSG Catatkan Rekor Tertinggi dalam Sejarah ke Level 6.025

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 73,35 poin atau 1,23 persen ke posisi 6.025 pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (25/10/2017), IHSG naik 73,35 poin atau 1,23 persen ke posisi 6.025,43. Indeks saham LQ45 menguat 1,2 persen ke posisi 995,93. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

IHSG menyentuh level tertinggi 6.025,43 dan terendah 5.961,74 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Ada 206 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau, sedangkan 136 saham melemah dan 123 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 347.506 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 152 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.575.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur melemah 1,13 persen.

Sektor saham industri dasar naik 3,14 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan menguat 2,34 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 2,11 persen.

Saham-saham yang mencatatkan top gainers, antara lain saham SQMI melonjak 25 persen ke posisi Rp 520 per saham, saham ZINC menanjak 24,72 persen ke posisi Rp 1.110 per saham, dan saham SDRA naik 23,58 persen ke posisi Rp 760 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham MTWI melemah 24,74 persen ke posisi Rp 292 per saham, saham UNSP merosot 10,38 persen ke posisi Rp 190 per saham, dan saham BSWD turun 9,95 persen ke posisi Rp 1.675 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei turun 0,45 persen ke posisi 21.707,61.

Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,53 persen ke posisi 28.302, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,08 persen ke posisi 2.492, indeks saham Shanghai mendaki 0,26 persen ke posisi 3.396, indeks saham Singapura menanjak 0,24 persen ke posisi 3.342,76, dan indeks saham Taiwan naik 0,06 persen ke posisi 10.750.

"Pelaku pasar mengantisipasi kinerja keuangan emiten," tutur Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada saat dihubungi Liputan6.com.

Hal senada dikatakan Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya. Ia menuturkan, penguatan IHSG didorong laporan keuangan emiten, dan harapan aliran dana investor asing masuk ke pasar saham Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: