Sukses

Sektor Konsumsi Dorong IHSG ke Zona Merah

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 1,2 poin ke posisi 5.974 pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan saham awal pekan ini. Namun, IHSG turun tipis.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (30/10/2017), IHSG susut 1,2 poin atau 0,02 persen ke posisi 5.974,07. Indeks saham LQ45 menguat 0,03 persen ke posisi 985,43. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada 162 saham menguat sehingga pelemahan IHSG tidak besar. Namun, 163 saham merosot sehingga menekan IHSG. Sebanyak 137 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 339.070 kali dengan volume perdagangan saham 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun. Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 986,25 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.568.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham barang konsumsi turun 1,01 persen, dan mencatat penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 0,43 persen dan sektor saham manufaktur melemah 0,32 persen.

Saham-saham yang mencatat top gainers, antara lain saham MTWI naik 24,82 persen menjadi Rp 342, saham ASJT melonjak 23,44 persen ke posisi Rp 790 per saham, dan saham MBSS menanjak 19,30 persen ke posisi Rp 680 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan, antara lain saham GEMS tergelincir 14,91 persen ke posisi Rp 2.340 per saham, saham TALF turun 12 persen ke posisi Rp 352, dan saham AMAG susut 10 persen ke posisi Rp 360 per saham.

Di bursa Asia, indeks saham bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,36 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,77 persen, dan indeks saham Singapura susut 0,31 persen.

Adapun indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,21 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,01 persen, dan indeks saham Taiwan menanjak 0,45 persen.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto, menuturkan, IHSG sempat menguat usai mengalami aksi ambil untung selama dua hari pada pekan lalu. Saat ini menurut David IHSG konsolidasi. "Sektor saham tambang menjadi penopang IHSG, akan tetapi sektor konsumsi jadi pemberat IHSG lantaran berita negatif mulai dari toko ritel yang tutup," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, kalau sektor tambang menguat didorong harga minyak mentah yang naik. Saat ini dari sentimen eksternal juga belum ada yang terlalu memengaruhi IHSG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: