Sukses

IHSG Bakal Lanjutkan Pelemahan

Kemarin, IHSG ditutup melemah 15,98 poin ke level 5.972,31. IHSG tertekan oleh sektor pertambangan dan aneka industri.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali tertekan. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG di level support 5.950 dan resistance 6.000.

Kemarin, IHSG ditutup melemah 15,98 poin ke level 5.972,31. IHSG tertekan oleh sektor pertambangan dan aneka industri.

"Produsen batubara dalam negeri melemah setelah surat Kementerian ESDM menginstruksikan PLN untuk mengkaji power purchase agreement contract di Pulau Jawa. Sehingga saham produsen pemasok batubara PLN dan pemilik power plant terkena dampaknya," jelas dia, di Jakarta, Kamis (16/11/2017).

Investor asing melakukan jual cukup besar. Aksi jual investor asing mencapai Rp 956,38 miliar. "Investor asing tercatat net sell Rp 956,38 miliar," ujar dia.

Laju IHSG juga sejalan dengan bursa di Asia yang mayoritas melemah. Indeks saham Nikkei turun 1,57 persen, Topix turun 1,96 persen, dan Hangseng 1,03 persen.

"Mayoritas indeks saham di Asia mengalami aksi jual setelah investor memperhitungkan data ekonomi yang rilis pada value saham yang telah naik signifikan sejak awal bulan," ujar dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Aksi Jual Investor Asing Bikin IHSG ke 5.972

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu kemarin. Investor asing masih melakukan aksi jual.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (15/11/2017), IHSG turun 15,98 poin atau 0,27 persen ke posisi 5.972,31. Indeks saham LQ45 melemah 0,18 persen ke posisi 991,40. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 194 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 129 saham menguat dan 131 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.012,65 dan terendah 5.972,31. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 343.110 kali dengan volume perdagangan 13,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,1 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 976,32 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.524. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham infrastruktur naik 0,18 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,25 persen.

Sektor saham tambang turun 1,79 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri melemah 1,28 persen dan sektor saham perdagangan merosot 0,86 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham SMDR naik 9,15 persen ke posisi Rp 358 per saham, saham RIMO melonjak 8,33 persen ke posisi Rp 208 per saham, dan saham IIKP melonjak 7,96 persen ke posisi Rp 244 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PTBA turun 4,87 persen ke posisi Rp 11.225 per saham, saham ADRO tergelincir 4,41 persen ke posisi Rp 1.735 per saham, dan saham BUMI merosot 3,57 persen ke posisi RP 270 per saham.

Bursa Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,03 persen, indkes saham Korea Selatan Kospi susut 0,33 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 1,57 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul indeks saham Shanghai melemah 0,79 persen, indeks saham Singapura turun 0,87 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,53 persen.

"Saat ini sepi sentimen positif. Dari pergerakan bursa Asia cenderung melemah dan rupuah volatine, tidak banyak berikan sentimen ke IHSG. Belum ada sentimen yang dukung kenaikan IHSG," ujar Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, rilis neraca perdagangan tercatat surplus US$ 900 juta belum berdampak signifikan ke IHSG.

 

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG