Sukses

Sesi I, IHSG Cetak Level Tertinggi di 6.088

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 36,98 poin ke posisi 6.088 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak rekor tertinggi baru pada penutupan sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (20/11/2017), IHSG naik 36,98 poin atau 0,61 persen ke posisi 6.088,71. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.098,77, dan secara intraday merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. Sedangkan posisi terendah 6.063,43. Sebelumnya IHSG sempat sentuh level tertinggi sepanjang sejarah di posisi 6.060 pada 7 November 2017.

Ada sebanyak 160 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 138 saham melemah dan 121 saham diam di tempat. Indeks saham LQ45 naik 0,88 persen ke posisi 1.019,87. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.

Total frekuensi perdagangan saham 160.448 kali dengan volume perdagangan 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,6 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 29,37 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.527.

Saham-saham yang menguat pada sesi pertama antara lain saham GGRM naik 3,75 persen ke posisi Rp 80.900, saham HMSP melonjak 3,17 persen ke posisi Rp 4.230 per saham, dan saham LPPF mendaki 2,96 persen ke posisi Rp 11.300 per saham.

Saham-saham yang merosot antara lain saham RIMO turun 12,50 persen ke posisi Rp 196 per saham, saham SMRA tergelincir 3,31 persen ke posisi Rp 875 per saham, dan saham MPPA susut 1,89 persen ke posisi Rp 520 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,04 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,03 persen, dan indeks saham Singapura naik 0,07 persen.

Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,58 persen, indeks saham Shanghai turun 0,85 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,25 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat di Awal Sesi

Sebelumnya gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlawanan dengan bursa saham Asia pada awal sesi perdagangan. Bahkan, IHSG dibuka ke level tertinggi baru.

Pada prapembukaan perdagangan saham, Senin (20/11/2017), IHSG naik 15,01 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.066,74. Indeks saham LQ45 mendaki 0,38 persen ke posisi 1.014,82. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau.

Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG naik 19,36 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.071,10. Indeks saham LQ45 naik 0,44 persen ke posisi 1.015. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 98 saham menguat, sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 19 saham melemah dan 89 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi IHSG berada di level tertinggi 6.074,17 dan terendah 6.063,43.

Total frekuensi perdagangan sekitar 8.586 kali dengan volume perdagangan 231,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 138,7 miliar.

Investor asing mencatatkan aksi beli Rp 8,55 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.527.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham TFCO naik 10,39 persen ke posisi Rp 850, saham FMII melonjak 10 persen ke posisi Rp 595 per saham, dan saham WINS naik 5,29 persen ke posisi Rp 398 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham YULE turun 4,21 persen ke posisi Rp 182 per saham, saham TBLA tergelincir 2,88 persen ke posisi Rp 1.350 per saham, dan saham MLPT susut 2,53 persen ke posisi Rp 700 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,25 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,64 persen, indeks saham Shanghai susut 1,2 persen, indeks saham Singapura turun 0,13 persen, dan indeks saham Taiwan melemah 0,05 persen.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham aneka industri naik 0,87 persen, dan catatkan penguatan tertinggi. Sektor saham manufaktur mendaki 0,66 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,74 persen.

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham pada awal pekan ini. Penguatan IHSG ditopang oleh fundamental ekonomi Indonesia yang masih cukup kuat.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih akan terlihat cukup kuat untuk kembali melaju di zona positif pada awal pekan ini. Hal ini terlihat dari sisi fundamental ekonomi yang cukup kuat ditunjang dengan pola pergerakan IHSG yang terlihat masih berada dalam jalur uptren penguatan hingga jangka panjang.

"IHSG berpotensi menguat di kisaran 5.972-6.123," ujar William dalam ulasannya, Senin, 20 November 2017.