Sukses

Transaksi Saham SMR Utama Capai Rp 3 Triliun di Pasar Negosiasi

Harga saham PT SMR Utama Tbk ditransaksikan di level harga Rp 500 di pasar negosiasi pada Senin 4 Desember 2017.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini. Di tengah penguatan IHSG, transaksi saham mencapai Rp 6 triliun pada sesi pertama.

Mengutip data RTI, Senin (4/12/2017) pukul 11.13 WIB, IHSG naik 51,83 poin atau 0,86 persen ke posisi 6.003,34. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.022,59 dan terendah 5.994,34.

Ada sebanyak 124 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 182 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 105 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 218.584 kali. Total volume perdagangan saham 10,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 193,83 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.523.

Lalu mengapa transaksi harian saham dapat mencapai Rp 6 triliun pada sesi pertama? Padahal rata-rata transaksi harian saham sekitar Rp 7 triliun dalam satu hari.

Berdasarkan data RTI, transaksi saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) mencapai Rp 3,1 triliun di pasar negosiasi. Transaksi saham SMRU ditransaksikan di harga Rp 500. Total frekuensi perdagangan saham satu kali dengan volume perdagangan saham 62,62 juta saham. Kemungkinan transaksi itu difasilitasi oleh PT Ciptadana Sekuritas.

Di pasar reguler, saham SMRU ditransaksikan di level harga Rp 496 per saham. Harga saham SMRU sempat berada di level tertinggi Rp 505 dan terendah Rp 488 per saham. Total frekuensi 62 kali.

Transaksi saham SMRU di pasar negosiasi kemungkinan berkaitan dengan PT Trada Maritime Tbk yang kini berganti nama menjadi PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM). Perseroan akuisisi perusahaan tambang batu bara PT Semeru Infra Energi dan PT Black Diamond Energi dan membeli 49,9 persen kepemilikan saham PT SMR Utama Tbk.

Perseroan melepas 3,32 miliar saham lewat penawaran saham terbatas dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 150 per saham. Perseroan incar dana Rp 5,98 triliun dari rights issue.

Pemegang saham PT SMR Utama Tbk per 31 Oktober 2017 antara lain PT Lautan Rizki Abadi sebesar 50,10 persen dan publik kurang dari lima persen sebesar 49,89 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan saham Senin pekan ini. Pekan ini, IHSG diperkirakan bergerak positif.

Pada pembukaan perdagangan saham, Senin 4 Desember 2017, IHSG naik ke 57,78 poin atau 0,97 persen ke posisi 6.010,59. Indeks saham LQ45 juga naik 1,46 persen. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor perdagangan, perkebunan dan konstruksi.

Sektor saham aneka industri naik 2,36 persen dan menjadi penguatan terbesar, sektor saham manufaktur naik 1,40 persen dan sektor saham barang konsumsi naik 1,57 persen.

Investor asing pun melakukan aksi beli Rp 12 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.519.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CTTH naik 6,25 persen ke posisi Rp 119, saham POLY menanjak 5,88 persen ke posisi Rp 90 per saham, dan saham MEGA mendaki 5,26 persen ke posisi Rp 3.000 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham AISA merosot 9,38 persen ke posisi Rp 757, saham PNBN merosot 8,56 persen ke posisi Rp 1.215, dan saham INDX turun 5,26 persen ke posisi Rp 108 per saham.