Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada Selasa pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bayangi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpeluang kembali naik masih terbuka cukup lebar bagi pola pergerakan IHSG. Posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang stabil diharapkan jadi sentimen positif. Ditambah bursa saham global yang juga turut memberikan sentimen IHSG.
"IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 5.972-6.123," ujar William dalam ulasannya, Selasa (12/12/2017).
Advertisement
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan kembali bervariasi dengan kisaran 6.000-6.052 pada Selasa pekan ini.
Baca Juga
"Secara teknikal IHSG kembali bergerak konsolidasi dengan pola yang tertahan pada level moving average 20 harian. Indikasi masih cukup terkonsolidasi pada pergerakan selanjutnya," ujar Lanjar.
Pada penutupan perdagangan saham Senin 11 Desember 2017, IHSG melemah tipis 4,32 poin ke level 6.026,63 usai dibuka optimistis di awal sesi perdagangan. Sektor saham pertambangan menjadi penekan diiringi indeks industri dasar dan perdagangan.
Saham PT Bumi Resources Tbk, Krakatau Steel Tbk memimpin pelemahan di sektor masing-masing. Investor asing catatkan aksi jual Rp 300,45 miliar.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Elnusa Tbk (ELSA).
Sedangkan William memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
IHSG Melemah Terbatas pada Perdagangan Kemarin
Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin pekan ini. Penguatan di awal perdagangan tak berlanjut sampai penutupan.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin 11 Desember 2017, IHSG turun 4,32 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.025,63. Indeks saham LQ45 naik 0,11 persen ke posisi 1.018,97. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah pada perdagangan hari ini.
Ada sebanyak 122 saham menghijau tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 223 saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah. Di luar itu, 99 saham lainnya diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 6.043,34 dan terendah 6.024,03. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 272.116 kali dengan volume perdagangan 9,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 297 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.544.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham berada di zona merah. Sektor saham pertambangan turun 1,89 persen, dan memimpin pelemahan IHSG. Disusul sektor saham industri dasar turun 0,91 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,77 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham PEGE naik 19,20 persen ke posisi Rp 298 per saham, saham PSDN menguat 18,60 persen ke posisi Rp 306 per saham, dan saham TFCO mendaki 18,40 persen ke posisi Rp 740 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham BTEK turun 20,99 persen ke posisi Rp 64 per saham, saham CANI tergelincir 17,72 persen ke posisi Rp 260 per saham, dan saham BUMI susut 14,17 persen ke posisi Rp 218 per saham.
Sebelumnya, Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG berpeluang menguat pekan ini. Menurutnya, adanya aksi beli investor pada pekan lalu akan terus berlanjut pada pekan ini.
"Di sisi lain, diharapkan rilis data-data ekonomi dapat direspons positif sehingga membuat laju IHSG dapat kembali bergerak naik," kata dia.
Advertisement