Sukses

S&P 500 dan Dow Jones Menguat Terdorong Saham Perbankan

Data-data ekonomi yang positif akan mendorong Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk mendongkrak suku bunga acuan.

Liputan6.com, Jakarta - S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Saham-saham di sektor industri keuangan menjadi pendorong penguatan kedua indeks acuan di bursa Amerika Serikat (AS) tersebut.

Investor melihat bahwa adanya potensi penurunan pajak akan mendorong perusahaan-perusahaan di AS untuk meningkatkan produksi sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Mengutip Reuters, Rabu (13/12/2017), Dow Jones Industrial Average naik 118,77 poin atau 0,49 persen menjadi 24.504,8. Untuk S&P 500 naik 4,12 poin atau 0,15 persen menjadi 2.664,11. Sedangkan Nasdaq Composite turun 12,76 poin atau 0,19 persen sampai 6.862,32.

Beberapa data ekonomi yang telah keluar menunjukkan angka yang positif. Ditambah lagi dengan sinyal positif reformasi Undang-Undang Perpajakan dengan memangkas pajak untuk korporasi dan individu dari 35 persen menjadi hanya 15 persen saja.

Sentimen tersebut mendorong kenaikan harga saham terutama saham-saham perbankan karena investor cukup optimistis melihat perkembangan perekonomian di Amerika Serikat.

Data-data ekonomi yang positif akan mendorong Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) untuk mendongkrak suku bunga acuan. Selama ini beberapa pejabat the Fed memang ragu-ragu untuk menaikkan suku bunga karena melihat kondisi data ekonomi yang tak mendukung.

"Pendorong bursa saham AS karena pembicaraan mengenai perpajakan yang hampir selesai dan data ekonomi yang mendukung," jelas analis Keefe, Bruyette & Woods di New York, AS, RJ Grant.

Sektor keuangan menjadi pendukung utama kenaikan bursa saham AS dengan kenaikan 1 persen. Diikuti kemudian sektor kesehatan yang mengalami penguatan 0,4 persen.

"Tanda-tanda pemulihan ekonomi ini membuat investor lebih nyaman," jelas chief investment officer BMO Private Bank di Chicago, AS, Jack Ablin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Bahkan IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau meski alami penguatan terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (12/12/2017), IHSG naik tipis 5,7 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.032,37. Indeks saham LQ45 melemah 0,03 persen ke posisi 1.018,70. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 141 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 197 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 115 saham lainnya diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.042 dan terendah 6.012,98.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 285.893 kali dengan volume perdagangan saham 9,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 656,67 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.568.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri susut 2,14 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan melemah 0,69 persen. Disusul sektor saham keuangan tergelincir 0,09 persen.

Sektor saham tambang naik 2,2 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1,75 persen.