Sukses

IHSG Dibuka Menguat Tipis, Sektor Tambang Jadi Pendorong Utama

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (13/12/2017), IHSG naik 8,08 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.040,03.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan. Pergerakan IHSG senada dengan bursa saham Asia.

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (13/12/2017), IHSG naik 8,08 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.040,03. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,08 persen ke posisi 1.019,48. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Ada sebanyak 97 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 42 saham melemah. Di luar itu, 90 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.042,50 dan terendah 6.027,42.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.232 kali dengan volume perdagangan 480 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 267 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 15 miliar di seluruh pasar. Nilai tukar rupiah di angka 13.579 per dolar AS.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor aneka industri, barang konsumsi dan keuangan.

Sektor saham pertambangan menguat 0,68 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,58 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,42 persen.

Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham DWGL naik 69,33 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham GOLD melonjak 19,27 persen ke posisi Rp 650 per saham, dan saham BUVA menguat 19,05 persen ke posisi Rp 550 per saham.

Sedangkan saham yang menekan IHSG adalah SDPC turun 10,83 persen ke posisi Rp 107, saham GTBO susut 7,18 persen ke posisi Rp 181 dan saham BSSR tergelincir 7,17 persen ke posisi Rp 2.070 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, perjalanan konsolidasi IHSG masih berlanjut. Level support IHSG terlihat kuat dipertahankan mengingat kondisi fundamental ekonomi yang masih berada dalam keadaan stabil.

William menilai, potensi penguatan IHSG juga akan dipengaruhi kondisi bursa saham global dan regional. Sedangkan fluktuasi harga komoditas masih akan bayangi IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.972-6.123 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Rabu (13/12/2017).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG akan kembali konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran 6.012-6.060.

"Secara teknikal, IHSG masih konsolidasi pada level moving average 20 harian dan lima harian yang mulai menyempit. Ini menandakan pergerakan konsolidasi yang cenderung berlanjut," kata Lanjar.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa kemarin, IHSG naik tipis 5,74 poin ke posisi 6.032,37. Sektor saham aneka industri menjadi penekan IHSG. Hal itu didorong saham PT Astra International Tbk susut 2,38 persen. Investor asing melakukan aksi jual Rp 666,44 miliar.