Sukses

Wall Street Melemah Jelang Libur Natal

Transaksi perdagangan saham tipis mempengaruhi pergerakan wall street menjelang libur Natal.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tergelincir sebelum masa libur Natal. Penurunan wall street didorong tertekannya saham unggulan termasuk saham Nike.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 36,02 poin atau 0,15 persen ke posisi 24.746,27. Indeks saham S&P 500 melemah tipis 1,9 poin atau 0,07 persen ke posisi 2.682,67. Indeks saham Nasdaq tergelincir 6,03 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.959,33.

Selama sepekan, indeks saham Dow Jones naik 0,4 persen, indeks saham S&P 500 menguat 0,29 persen. Indeks saham Nasdaq bertambah 0,34 persen.

Wall street tertekan itu juga didorong sejumlah saham yang melemah. Saham Nike Inc turun 2,5 persen usai perseroan prediksi pertumbuhan stagnan pada kuartal IV 2017. Ini merefleksikan beratnya pasar di Amerika Utara. Selain itu, saham UnitedHealth Group Inc melemah 0,7 persen usai perseroan setuju membeli Chielan healthcare company Banmedica SA senilai US$ 2,8 miliar.

Transaksi perdagangan saham juga cenderung tipis jelang liburan Natal. Bursa saham akan tutup untuk peringati Natal. "Ini minggu yang kuat. Apakah pasar sedikit naik dan turun setidaknya menunjukkan tren lebih besar. Sangat mudah untuk mendongkrak harga ketika tidak banyak orang melakukan perdagangan," jelas Mark Lushini, Chief Investment Strategist Janney Montgomery Scott, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (23/12/2017).

Sebelumnya, wall street menguat juga diukung pelaksanaan reformasi pajak AS. Presiden AS Donald Trump menandatangani perombakan pajak sebesar US$ 1,15 triliun. Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak itu sudah disetujui termasuk anggran pemerintah dalam jangka pendek yang mencegah penutupan operasional pemerintah.

Untuk perdagangan bitcoin, nilai bitcoin turun di bawah US$ 12.000. Ini berdampak terhadap saham perusahaan yang membawahi transaksi mata uang digital di wall street melemah. Saham Long Blockchain Corp, Overstock Com, Riot Blockchain Inc, dan Marathon Patent Group Inc turun antara 2-15 persen.

Dari rilis data ekonomi menunjukkan belanja konsumen Amerika Serikat meningkat pada November. Diikuti pengiriman pesanan barang modal utama.

"Data ini relatif bervariasi namun bias. Sentimen konsumen terus menguat dan menjadi pertanda baik bagi kekuatan ekonomi pada 2018," ujar Matthew Miskin, Market Strategist John Hancok Investments.

Sektor saham properti catatkan penguatan, dan memimpin kenaikan di indeks saham S&P 500. Sektor saham properti naik 0,7 persen. Di sisi saham sektor saham kesehatan turun 0,4 persen. Saham Celgene Corp melemah 1,9 persen.  Volume perdagangan saham sekitar 4,81 miliar saham. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham 6,98 miliar saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Bursa Asia Menguat Sambut Libur Panjang

Sebelumnya, Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Penguatan bursa saham di kawasan Asia ini mengikuti Wall Street yang melambung karena optimisme reformasi perpajakan.

Mengutip CNBC, Jumat 22 Desember 2017, Indeks Nikkei 225 Jepang menguat tipis meskipun saham-saham di sektor otomotif tertekan. Toyota melemah 0,6 persen dan Honda turun 0,67 persen.

Saham Kobe Steel juga melemah 1,32 persen setelah perusahaan mengakui bahwa ada tiga eksekutif senior mereka yang mengetahui adanya pemalsuan data yang terjadi di perusahaan tersebut. Produsen baja ini memang tengah terlibat dalam skandal mengenai pemalsuan data-data produk.

Di Korea Selatan, indeks acuan Kospi naik 0,17 persen didorong oleh saham-saham blue chip. Samsung Electronics naik 0,77 persen dan Hyundai Motor naik 1,33 persen.

Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,36 persen karena kekuatan di sektor sumber daya. Saham-saham di sektor tambang dan minyak serta gas naik di perdagangan pagi ini.

Rio Tinto naik 0,18 persen, Santos naik 1,14 persen dan Mount Gibson Iron naik 2,22 persen.

Penguatan harga komoditas di perdagangan semalam memberikan dampak positif kepada saham-saham tambang pada pembukaan hari ini.

"Harga komoditas membantu saham untuk terus berada di sisi positif menjelang libur akhir tahun," jelas analis senior ANZ, Tom Kenny.