Sukses

IHSG Cetak Level Tertinggi di 6.418 pada Sesi Pertama

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 212 miliar dan rilis data inflasi dorong penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski sempat tergelincir akan tetapi berbalik arah ke zona hijau. Bahkan IHSG sentuh rekor tertinggi baru pada sesi pertama perdagangan saham 2018.

Pada penutupan sesi pertama, Selasa (2/1/2018), IHSG naik 62,85 poin atau 0,99 persen ke posisi 6.418,50. Indeks saham LQ45 mendaki 1,46 persen ke posisi 1.095,16. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.445,91 dan terendah 6.342,54. Ada sebanyak 191 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 141 saham melemah. 96 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham tercatat 139.050 kali dengan volume perdagangan 3,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,7 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 212,19 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.535.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,62 persen, sektor saham perdagangan susut 0,27 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,06 persen.

Sektor saham barang konsumsi naik 2,76 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 2,21 persen. Selain itu, sektor saham industri dasar mendaki 1,64 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham PSSI naik 22,73 persen ke posisi Rp 135, saham APLN melonjak 9,52 persen ke posisi Rp 230, dan saham LEAD mendaki 7,59 persen ke posisi Rp 85.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir saham JMAS melemah 12,80 persen ke posisi Rp 715, saham CAMP turun 11,39 persen ke posisi Rp 1.050 per saham, dan saham IIKP tergelincir 7,88 persen ke posisi Rp 304 per saham.

Sebagian besar bursa Asia menghijau. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,73 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,34 persen, indeks saham Shanghai menguat 1,03 persen, indeks saham Singapura naik 0,50 persen dan indeks saham Taiwan mengaut 0,46 persen.

Penguatan IHSG itu terjadi di tengah rilis data ekonomi inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Desember 2017 0,71 persen. Secara year on year (YoY), inflasi tercatat 3,61 persen sepanjang 2017.

"Respons inflasi. Inflasi masih cukup terkendali. Pada 2018, inflasi ditargetkan lebih rendah," ujar Analis PT OSO Securities Riska A. saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, realisasi bea cukai juga mencapai di atas 100 persen. Ini memberikan sentimen positif ke pasar saham. "Dari segi makro mendukung," kata Riska.

Ia menambahkan, sektor perbankan juga masih menjadi penggerak IHSG. Sektor keuangan sebelumnya tumbuh 40 persen pada 2017. Riska menuturkan, optimisme pasar masih berlanjut sehingga dukung penguatan IHSG. Akan tetapi, ia mengingatkan ada potensi IHSG rawan aksi ambil untung. "Tetap waspadai, potensi profit taking bisa terjadi pada pekan ini," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

JK Buka Perdagangan Saham, IHSG Parkir di Zona Hijau

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham di awal 2018 ini. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka perdagangan perdana di 2018 ini.

Pada pembukaan perdagangan saham, Selasa 2 Januari 2018, IHSG naik 8,15 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.363,29. Indeks saham LQ45 juga naik 0,02 persen ke posisi 1.079,45. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 75 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 48 saham melemah. Di luar itu, 100 saham lainnya diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.367,69 dan terendah 6.358,75.

Total frekuensi perdagangan saham 6.033 kali dengan volume perdagangan 94,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 76,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 10 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.532.

Secara sektoral, dari 10 sektor saham pembentuk indeks terdapat lima sektor yang melemah dan lima lainnya menguat.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham PCAR naik 24,41 persen ke posisi Rp 316, saham CAMP melonjak 10,55 persen ke posisi Rp 1.310, dan saham MYOR naik 7,92 persen ke posisi Rp 2.180 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ITMA turun 22,78 persen ke posisi Rp 610, saham ESSA tergelincir 13,64 persen ke posisi Rp 190, dan saham IIKP susut 15,15 persen ke posisi Rp 278 per saham.

Pada perdagangan saham perdana ini, JK mengucapkan selamat tahun baru di 2018. "Selamat tahun baru 2018 bagi kita semua," kata dia di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Menurut JK, tahun baru ialah harapan yang baru. Dia berharap ke depan akan lebih baik. "Tentu 2018 semoga memberikan harapan baru, karena yang dimainkankan di bursa harapan dan kepercayaan," ujar dia.

Pada pembukaan ini, JK ditemani Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.