Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini usai kejadian ambruknya balkon BEI, pada Senin siang kemarin.
Pada prapembukaan perdagangan saham, Selasa (16/1/2018), IHSG naik 0,06 poin atau 4,02 persen ke posisi 6.386,2. Kemudian pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 9,4 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.391,65.
Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Indeks saham LQ45 menguat 0,19 persen ke posisi 1.086,16.
Advertisement
Baca Juga
Ada sebanyak 95 saham menguat, sehingga mendorong kenaikan IHSG. Sebanyak 25 saham melemah dan 85 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.392,60 dan terendah 6.381,3.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.156 kali dengan volume perdagangan 1104 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 91,6 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 10,9 miliar.
Secara sektoral, semua sektor saham menguat. Sektor saham tambang memimpin penguatan IHSG dengan naik 0,45 persen. Diikuti sektor saham konsumer menguat 0,24 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,21 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham FORU naik 23,81 persen ke posisi Rp 312, saham MBTO melonjak 20,48 persen ke posisi Rp 200, dan saham HDTX menanjak 9,09 persen ke posisi Rp 384 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tergelincir, antara lain saham ULTJ turun 1,99 persen, saham BHIT merosot 1,90 persen ke posisi Rp 103, dan saham IKAI susut 2,26 persen ke posisi Rp 2.500 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bursa Asia Melemah
Bursa Asia merosot terpicu anjloknya harga bijih besi serta penguatan euro yang mendekati posisi puncak dalam 3 tahun, seiring ekspektasi Bank Sentral Eropa akan mengurangi stimulus moneternya.
Melansir laman Reuter, Selasa (16/1/2018), indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen pada awal perdagangan. Adapun Saham Australia tergelincir 0,5 persen, sementara Wall Street ditutup karena hari libur umum.
Baca Juga
Harga bijih besi China jatuh 2 persen karena stok di pelabuhan China melonjak ke level tertinggi sejak 2004. Kondisi ini kian menekan harga baja yang sudah melemah.
Sementara indeks saham Nikkei Jepang sedikit lebih tinggi pada awal perdagangan. Namun momentum ini sangat berat bagi para eksportir yang berjuang untuk melepaskan efek penguatan yen.
Adapun nilai tukar Euro sedikit naik menjadi US$ 1,2265. Mata uang ini sempat menggapai US$ 1,2296, posisi paling tinggi sejak Desember 2014.
Euro sempat melemah pada hari Senin dan imbal hasil obligasi benchmark Jerman mencapai titik tertinggi setelah Bank Sentral Eropa Ardo Hansson mengatakan bahwa bank sentral dapat mengakhiri skema pembelian obligasi dalam satu bulan setelah September, jika ekonomi dan inflasi tumbuh seperti harapan.
Melengkapi kenaikan euro, data menunjukkan surplus perdagangan di 19 negara kawasan Eropa naik ke tingkat tertinggi dalam delapan bulan.
Advertisement