Sukses

Balkon Ambruk Tak Berpengaruh, IHSG Cetak Rekor Tertinggi 6.429

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (16/1/2018), IHSG naik 47,49 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.429,69.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona hijau dan mampu mencetak rekor tertinggi depanjang sejarah pada perdagangan Selasa pekan ini. Insiden ambruknya balkon di tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin kemarin tak mempengaruhi kepercayaan investor.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (16/1/2018), IHSG naik 47,49 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.429,69. Indeks saham LQ45 naik 0,85 persen ke posisi 1.093,34,08. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau.

Ada 207 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 159 saham melemah dan 106 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.429,69 dan terendah 6.381,31.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 357.936 kali dengan volume perdagangan 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 118 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.329.

Secara sektoral, selurh sektor saham menguat. Sektor saham infrastruktur naik 1,95 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 1,71 persen dan sektor saham prtambangan mendaki 1,11 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar, antara lain saham LCKM melonjak 50 persen ke posisi Rp 312, saham RBMS naik 34,69 persen ke posisi Rp 264 per saham, dan saham LPLI menanjak 34,56 persen ke posisi Rp 183.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham BSIM turun 23,43 persen ke posisi Rp 670, saham IKAI tergelincir 11,24 persen ke posisi Rp 118, dan saham CMPP susut 10,84 persen ke posisi Rp 444 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kata Analis

Sebelumnya, Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG masih menunjukkan potensi menguat cukup besar mengingat aliran dana investor asing yang masih terus berlangsung.

William menilai, hal itu mengingat pasar modal Indonesia masih menjadi salah satu tujuan investasi menarik. Akan tetapi tetapi didukung kinerja emiten yang baik.

"IHSG akan bergerak di kisaran 6.202-6.446 pada perdagangan saham Selasa pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Selasa (16/1/2018).

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak campuran dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.325-6.410.

"Secara teknikal, IHSG kembali bergerak terkonsolidasi dengan konfirmasi pergerakan melemah dalam jangka pendek," kata Lanjar.