Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju perkasa di sesi pertama perdagangan saham pada awal pekan ini. Bahkan, IHSG kembali cetak rekor baru secara intraday.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (22/1/2018), IHSG naik 20,73 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.511,82. Indeks saham LQ45 menguat 0,33 persen ke posisi 1.103. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Ada sebanyak 190 saham mendaki sehingga mengangkat laju IHSG. Sementara itu, 125 saham melemah dan 135 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.524,17 dan terendah 6.484,12.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 214.344 kali dengan volume perdagangan saham 6,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,2 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 79,62 milair di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.336.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham tambang naik 2,66 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian menanjak 0,98 persen dan sektor saham perdagangan menguat 0,69 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham LEAD menanjak 13,33 persen ke posisi Rp 102 per saham, saham MBSS melonjak 12,93 persen ke posisi Rp 830 per saham, dan saham ADRO mendaki 6,88 persen ke posisi Rp 2.330 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham WSKT susut 2,28 persen ke posisi Rp 2.570 per saham, saham EXCL tergelincir 2,22 persen ke posisi Rp 3.080 per saham, dan saham INTP melemah 1,88 persen ke posisi Rp 22.150 per saham.
Bursa Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,14 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,19 persen, indeks saham Singapura menguat 0,13 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,63 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,92 persen dan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,18 persen.
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini. Aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham Indonesia akan menjadi katalis positif untuk IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, IHSG berpeluang menguat ditunjang oleh aliran dana investor asing yang masih terlihat terus terjadi.
William menilai, investor asing melihat Indonesia menjadi tempat investasi yang menarik didukung kondisi ekonomi yang stabil. Sentimen lainnya yaitu dari rilis kinerja emiten secara tahunan yang diperkirakan membaik sehingga jadi katalis positif untuk IHSG.
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.278-6.523 pada awal pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Senin pekan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Menanjak di Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG cenderung terbatas.
Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Senin 22 Januari 2018, IHSG naik tipis 4,48 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.495,38. Kemudian IHSG naik terbatas 4,3 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.495. Indeks saham LQ45 susut 0,16 persen ke posisi 1.098. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 115 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 37 saham lainnya tertekan dan 120 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi intraday 6.501,49 dan terendah 6.485,31. Level intraday merupakan level terjadi pada saat perdagangan saham.
Total frekuensi perdagangan saham 18.212 kali dengan volume perdagangan saham 284,9 juta. Nilai transaksi Rp 220,6 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 2,45 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.330.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham tambang naik 1,22 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan mendaki 0,30 persen dan sektor saham pertanian menanjak 0,23 persen. Sedangkan sektor saham barang konsumsi melemah 0,65 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MBSS naik 14,97 persen ke posisi Rp 845, saham MAMI melonjak 5,1 persen, dan saham LEAD menanjak 4,44 persen ke posisi Rp 94.
Sementara itu, saham IKAI melemah 2,63 persen ke posisi Rp 111, saham FINN tergelincir 1,92 persen ke posisi Rp 153, dan saham IIKP susut 1,89 persen ke posisi Rp 312 per saham.
Bursa saham Asia sebagian bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,07 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,96 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,10 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,10 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,23 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,33 persen.
Advertisement